Anak Buah SBY Waswas Hukuman Mati Hanya demi Popularitas
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Benny K Harman mengingatkan agar pelaksanaan hukuman mati tidak dijadikan alat untuk mendongkrak popularitas politik pemerintah. Politikus Partai Demokrat itu bahkan menegaskan, penerapan hukuman mati justru harus dijauhkan dan kalau pun diberlakukan harus dengan ketentuan yang sangat selektif.
"Jangan jadikan eksekusi hukuman mati untuk satu popularitas politik, karena di dalam menjatuhkan hukuman mati sangat mungkin ada kesalahan dari hukum acara dan materiil," kata Benny di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (25/7).
Dia mengakui, hukuman mati memang bagian dari sistem penegakan hukum. Tapi, lanjut, ada presiden yang menjadi simbol presiden adalah simbol Bangsa Indonesia.
"Presiden simbol hati nurani bangsa. Jangan hukuman mati diobral untuk membangun popularitas politik," pintanya.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) I itu menambahkan, presiden memang harus memperbaiki sistem hukum karena ada setumpuk harapan dan cita-cita kemanusiaan. Karenanya, penerapan hukuman mati pun harus benar-benar selektif.
"Kalau hukuman mati masuk sistem hukum kita, dengan kewenangan dan wisdom, harus selektif. Modifikasi hukuman," ujar anak buah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Partai Demokrat itu.(fas/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Benny K Harman mengingatkan agar pelaksanaan hukuman mati tidak dijadikan alat untuk mendongkrak popularitas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lulus PPPK 2024 Kode R2/L Dibatalkan, Pak Kabid Blak-blakan Ungkap Alasannya
- 2 Polisi Kembali Dihukum Demosi di Kasus Pemerasan Penonton DWP
- Prabowo Bakal ke Arab Saudi untuk Lobi Penambahan Kuota Haji
- Kasus Penembakan Bos Rental Mobil, Kapolsek Cinangka & 2 Anak Buah Digarap Propam Polda Banten
- KemenPAN-RB Siapkan Optimalisasi di Seleksi PPPK 2024 Tahap 2, Pemda Diminta Akomodasi Honorer
- Menpan-RB Ungkap Alasan Belum Ada ASN yang Dipindah ke IKN, Tunggu Arahan Prabowo