Anak Buah Surya Paloh Pertanyakan Relevansi Kartu Prakerja di Tengah Pandemi Corona
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Nasdem Okky Asokawati mengkritik peluncuran Program Kartu Prakerja di tengah pandemi virus corona (COVOD-19). Menurutnya, realisasi program andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu kala pandemi virus corona tak akan berjalan baik.
"Filosofi Kartu Prakerja hakikatnya sebagai kail bagi warga negara yang belum mendapatkan pekerjaan agar mendapatkan pekerjaan. Namun peluncuran Kartu Prakerja di musim pandemi COVID-19 ini potensial menjadi bias karena akan keluar dari filosofi program ini," kata Okky di Jakarta, Kamis (16/4).
Mantan legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menuturkan, pemerintah menjanjikan peserta program Kartu Prakerja akan memperoleh pelatihan secara daring dan sertifikat. Selain itu, peserta Kartu Prakerja juga akan memperoleh insentif Rp 600 ribu selama tiga bulan, serta Rp150 ribu untuk survei kebekerjaan.
“Asumsinya selepas itu peserta akan mendapatkan pekerjaan," ucap Okky.
Masalahnya, kata politikus berlatar belakang peragawati itu, pemerintah justru memprediksi angka pertumbuhan ekonomi tahun ini akan turun menjadi 2,5 persen, bahkan mungkin menjadi 0 persen karena imbas pandemi corona. Kondisi itu tentunya akan berkolerasi dengan ketersediaan lapangan pekerjaan di dalam negeri.
"Jika skenario ekonomi Indonesia akan turun karena dampak COVID-19, konsekuensinya tidak ada pembukaan lapangan kerja baru. Lalu apa relevansi Kartu Prakerja ini?" tegas Okky.
Lebih lanjut anak buah Surya Paloh di Partai NasDem itu mengatakan, gejala penurunan kegiatan ekonomi di Indonesia sudah terlihat. Sebagai buktinya adalah data Kementerian Ketenagakerjaan tentang 1,5 juta orang kehilangan pekerjaan.
Perinciannya adalah 10,6 persen atau 160 ribu akibat PHK, sedangkan 89,4 persen karena dirumahkan. Menurut Okky, dalam kondisi seperti itu masyarakat lebih membutuhkan bantuan keuangan yang langsung terasa manfaatnya daripada program seperti Kartu Prakerja.
Realisasi program Kartu Prakerja di tengah pandemi virus corona (COVID-19) diyakini tak akan berjalan baik.
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Skandal Pemasangan Pagar Laut, Legislator NasDem Minta Menteri Trenggono Dievaluasi
- NasDem Dukung Prabowo yang Ingin Skandal Pemasangan Pagar Laut Diusut
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Pemberantasan Korupsi 2025, Sahroni: Fokus di Pengembalian Kerugian Negara