Anak Bung Karno, Ali Sadikin dan Lantai Dansa
Di panggung, dara-dara memainkan kipas bulu-bulu berwarna merah jambu dan biru langit.
Tariannya macam perpaduan hula-hula dari Hawai, srimpi dan saman dari Aceh.
"Tata lampu membuat efek psychedelic yang baik, terutama ketika dipakai lampu kilat. Ini membuat penonton tidak mengedipkan mata," tulis Hayat.
Di ujung penampilannya, para gadis itu bersorak, "hidup Bang Ali…", "kami cinta Bang Ali…", sembari melemparkan pita warna-warni dan meninggalkan panggung dalam gerak tari.
"Suasana bertambah gembira dan hangat. Tepuk tangan riuh rendah tak putus-putusnya," kenang Hayat yang menonton pertunjukkan itu.
Ajojing
Sebetulnya acara sudah usai. Orang-orang sudah salam-salaman, beramah-tamah.
Tiba-tiba saja…nona si pembawa acara kembali meminta Swara Maharddhika naik panggung untuk membawakan sebuah lagu lagi.
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono