Anak Bunuh Ayah Kandung yang Sayang Padanya
Partono juga menyebut ada versi lain waktu pembunuhan yakni sekitar pukul 18.00-19.00. Sebab berdasar keterangan warga, pada Selasa malam (22/8) Sarno tidak ikut salat jamaah magrib dan isya di masjid.
Partono menuturkan, Broto diduga memukuli Sarno dengan tongkat bekas alat pel yang patah.
Itu terlihat dari banyaknya memar pada bagian wajah dan luka berdarah pada dahi. Kuat dugaan Sarno tidak bisa melawan karena faktor usia yang sudah lanjut.
Masih dengan alat yang sama, lanjut dia, berulang kali Broto menghujami tubuh bapaknya dengan ujung patahan alat pel. Aksi membabi buta itu tidak berhenti di situ.
Broto kemudian mencekik leher bapaknya hingga tewas. Tongkat yang digunakan untuk menganiaya ditemukan di samping kanan tubuh Sarno tergeletak.
‘’Belum diketahui. Karena gangguan kejiwaan itu, jadi tidak bisa ditebak,’’ jelasnya saat ditanya motif pembunuhan.
Partono menambahkan, saat warga mulai memadati rumah Sarno, Broto diketahui sedang tidur di kamar depan.
Petugas pun memutuskan memborgol kedua tangan dan menali kakinya dalam kondisi terbaring di kasur.
Subroto, 38, warga Desa Belotan, Bendo, Magetan, Jatim, tega membunuh ayah kandungnya, Sarno, 70.
- Seperti Ini Kepribadian Sehari-hari Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Jaksel
- Viral Area Wisata Telaga Sarangan Magetan Dipasang Pagar, Ini Penjelasan Pemkab
- Diduga Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Takziah Masuk Parit di Magetan
- Pengakuan Anak Bunuh Ayah Kandung, Tak Ada yang Menyangka
- Ganjar Blusukan di Pasar Sayur, Pedagang Dapat Solusi soal Kondisi Sepi
- Ganjar Menginap di Rumah Warga, Sarapannya Nasi Jagung & Botok Khas Gunung Lawu