Anak di Bawah 12 Tahun Sebabkan Citilink Mendarat Darurat, Begini Penjelasan Kemenhub
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjelaskan alasan keberadaan anak berusia di bawah 12 tahun dalam daftar penumpang pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 944.
Pesawat tersebut mengalami pendaratan darurat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, akibat seorang anak yang melepas penutup pelindung tuas pintu darurat di luar pengawasan orang tuanya.
Menanggapi peristiwa itu, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan adanya diskresi yang diberikan Satgas Covid-19 membuat anak tersebut bisa melakukan perjalanan udara.
"Misal anak-anak yang memang harus ikut bepergian karena mengikuti orang tuanya yang sedang pindah tugas," kata Adita saat dihubungi JPNN.com, Rabu (29/9).
Dia menjelaskan alasan lainnya ialah karena anak-anak yang berpergian memang harus sekolah di tempat atau kota lain.
Anak yang berkebutuhan khusus dan harus mengikuti orang tuanya, lanjut Adita, juga bisa mendapatkan diskresi dari Satgas Covid-19.
"Terkait diskresi ini harus mendapat persetujuan dari satgas setempat dengan menunjukkan dokumen atau bukti penunjang perjalanan," tutur Adita.
Diketahui, pesawat Citilink segera mendarat secara darurat setelah seorang anak melepas penutup pelindung tuas pintu darurat, Senin (27/9) pukul 16.05 WIB.
Kemenhub menjelaskan alasan keberadaan anak berusia di bawah 12 tahun dalam daftar penumpang pesawat Citilink dengan nomor penerbangan QG 944.
- Kemenhub Buka Posko Pusat Angkutan Natal dan Tahun Baru, Ini Pesan Wamenhub Suntana
- Ini Sejumlah Kebijakan Pengaturan Mobilitas yang Disiapkan Kemenhub saat Nataru 2024/2025
- Tegas, Kemenhub Beri Tanda Merah untuk Bus yang Tak Layak Jalan
- ASDP, Kemenhub, & Stakeholder Pastikan Layanan Nataru di Lintas Utama Siap
- KPK Dalami Perusahaan yang Menikmati Uang Kasus Korupsi DJKA
- Pakar Logistik Minta Kemenhub Evaluasi Kebijakan Pelarangan Truk Sumbu 3 Saat Nataru