Anak di Bawah Umur Kini Ikut Jadi Pejuang Papua Merdeka
Dalam video tersebut Ekianus Kogeya, berusia 19 tahun pada bulan Mei, digambarkan oleh WPLA sebagai Brigadir Jenderal dan komandan di Nduga. Dia mengambilalih posisi ini dari ayahnya Silas Elmin Kogeya, yang meninggal beberapa tahun lalu.
Tidak jelas berapa banyak remaja yang terlibat langsung dalam konflik bersenjata serta apa peran mereka. Namun diperkirakan setidaknya melibatkan puluhan orang.
Victor Mambor, editor media Tabloid Jubi, kepada AP mengaku pernah dihubungi oleh 20 pejuang WPLA pada Januari ketika melaporkan krisis kemanusiaan di Nduga.
Ribuan warga sipil saat itu terlantar akibat tindakan keras aparat keamanan RI sebagai tanggapan atas serangan pada Desember yang menewaskan 19 pekerja konstruksi di sana.
Kelompok itu adalah tiga perempat remaja putra, sekitar 15-16 tahun, katanya.
"Kelompok ini tidak banyak bicara. Mereka mengaku bukan penjahat, bukan teroris, hanya berjuang untuk rakyatnya," kata Victor seraya menambahkan sebagian besar kelompok ini berusoa sekitar 15 atau 16 tahun.
"Para remaja ini tak memiliki harapan di tanah mereka sendiri," katanya.
"Tak ada pekerjaan bagi mereka setelah tamat sekolah. Banyak tentara di desanya. Mungkin satu-satunya harapan hidup mereka adalah mengangkat senjata," kata Victor Mambor.
- Sebuah Gelombang Besar yang Menerjang Asia
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan Masih Ancam negara Bagian Victoria di Australia
- Dunia Hari Ini: 51 Pria Dijatuhkan Hukuman Atas Kasus Pemerkosaan Prancis
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara