Anak Didik Rumah Pintar Punggur Cerdas Bersemangat Belajar di Alam Terbuka
Menurutnya, para orang tua atau wali siswa hanya diwajibkan membayar biaya administrasi sebesar Rp 2 ribu untuk satu kali pertemuan, yang digunakan untuk membeli spidol, papan tulis dan ada reward bagi mereka yang tangguh.
"Intinya kami kembalikan lagi kepada mereka uang yang Rp 2 ribu itu kepada mereka," katanya.
Dia menambahkan konsep materi belajar di Rumah Pintar Punggur Cerdas juga sama dengan kurikulum dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya.
"Yang membedakan hanya ekstrakurikulernya. Kami berharap anak-anak nantinya juga bisa melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi lagi," jelasnya.
Kasi Pelayanan Kantor Desa Punggur Kecil Herman mengatakan pemerintah desa mendukung sepenuhnya karena saat ini masih terkendala situasi Covid-19, sehingga belum bisa menganggarkan untuk rumah pintar itu.
"Mudah-mudahan pada tahun 2021/2022 kami bisa anggarkan bantuannya. Kami akan mencoba membantu semaksimal mungkin dalam peningkatan sumber daya manusia di Desa Punggur Kecil," katanya. (antara/jpnn)
Meskipun dengan kondisi belajar di alam terbuka tidak mematahkan semangat anak didik kami untuk tetap menimba ilmu demi masa depan yang lebih baik
Redaktur & Reporter : Boy
- Mbak Rerie Sebut Permasalahan di Sektor Pendidikan Harus Diurai dari Hulu Hingga Hilir
- Siswa-siswi SWA Bangun 10 Rumah untuk Keluarga Tidak Mampu, Keren
- Achieva Edu, Platform Lead Generation AI Pertama untuk Sektor Pendidikan
- Wakil Ketua MPR: Kualitas Pendidikan Harus jadi Perhatian Semua Pihak
- Warga LDII Diminta Netral, Bijak Menggunakan Hak Pilih di Pilkada
- Sekolah Cendekia Harapan Raih 7 Penghargaan Bergengsi, Hadirkan Pendidikan Berbasis Penelitian