Anak Gadis 12 Tahun Tuntut TikTok Soal Perlindungan Data Pribadi
jpnn.com - Seorang anak gadis berusia 12 tahun di Inggris, menuntut TikTok yang diduga telah melanggar keamanan data pribadi.
Phone Arena, mengutip Bloomberg, menuliskan Komisioner untuk Anak-anak Inggris Anne Longfield, mewakiliki gadis tersebut dalam kasus tersebut.
Longfield mengajukan kasus tersebut ke pengadilan Uni Eropa dan merahasiakan identitas anak tersebut untuk menghindari perundungan, termasuk dari pengguna TikTok lainnya.
Hakim Mark Warby mengatakan anak perempuan tersebut bermaksud datang ke pengadilan untuk menyatakan bahwa privasi miliknya dan orang lain telah dilanggar dan ingin meminta pemulihan.
Dalam artikel tersebut, tidak dijelaskan pelanggaran privasi seperti apa yang dialami anak 12 tahun ini sehingga dia menuntut ke pengadilan.
Praktik pengumpulan data TikTok di Uni Eropa sedang dalam pengawasan ketat oleh regulator.
Pimpinan perlindungan data Uni Eropa membentuk satuan tugas pada Juni 2020 lalu untuk menyelidiki pengumpulan dan pemroresan data oleh aplikasi asal Tiongkok tersebut.
TikTok menyatakan keamanan dan privasi merupakan prioritas utama mereka dan bahwa mereka memiliki kebijakan untuk memproses dan melindungi pengguna, terutama anak-anak.
Seorang anak gadis berusia 12 tahun di Inggris, menuntut TikTok yang diduga telah melanggar keamanan data pribadi
- Kreator Konten Asal Bekasi Ini Manfaatkan TikTok dalam Pelestarian Alam
- Sambut 2025, Rapspoint Gelar Kegiatan Sosial hingga Tantangan untuk Pengguna
- Presiden AS Terpilih Donald Trump Beri Angin Segar Pada TikTok
- Pemerintah Albania Menilai TikTok Bisa Mendorong Anak-Anak Melakukan Kekerasan
- Kamu Bisa Jadi Kreator Tahun 2025, Intip 3 Inspirasi Kontennya di sini
- Aktif Berbagi di Medsos, Alvino Oldan jadi Global Ambassador Brand Ternama