Anak Kandung Dijual karena Himpitan Ekonomi

Anak Kandung Dijual karena Himpitan Ekonomi
Al, bocah yang dianiaya ibu angkatnya. Foto: batampos/jpg

jpnn.com - LUBUKBAJA - Orangtua kandung Al, bocah yang dianiaya orangtua angkatnya, Yanti, akhirnya mengakui menjual anaknya tersebut seharga Rp 5 juta.

Mega mengaku menjual putri ketiganya tersebut akibat himpitan ekonomi. 

"Dia (Mega) mengakui menerima uang dari ibu angkat anak ini (Yanti) saat di Jakarta," ujar Komisioner Komisi Perlindungan dan Pengawaan Anak Daerah (KPPAD), Provinsi Kepri, Erry Syahrial, Kamis (11/8).

Erry menjelaskan saat ini Al telah bertemu ibu kandungnya tersebut di Batam. Namun, Mega berniat untuk menghalangi dan tidak melanjutkan proses hukum anaknya itu.

"Dia (Mega) ingin membawa anaknya itu. Ini tidak bisa, karena kasus ini harus dilanjuti," tegasnya.

Menurut Erry, Mega dilaporkan ke Polresta Barelang atas kasus penelantaran anak. Ditambah kasus trafiking. "Dia (Mega) terlibat dalam kasus ini. Dia juga menghilangkan asal usul anak," imbuhnya.

Erry menambahkan Mega tak berhak menitipkan atau menerima uang dari Yanti. Menurutnya, setiap anak layak mendapatkan pengasuhan dari kerabat atau ditanggung negara.

"Ini sudah menyalahi aturan. Kalau tidak mampu ada kerabat atau panti asuhan layak anak," tegasnya lagi.

LUBUKBAJA - Orangtua kandung Al, bocah yang dianiaya orangtua angkatnya, Yanti, akhirnya mengakui menjual anaknya tersebut seharga Rp 5 juta. Mega

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News