Anak Korban Bencana Masih Trauma
Selasa, 31 Maret 2009 – 08:38 WIB
TANGERANG- Puluhan anak korban bencana Situ Gintung yang berada di lokasi penampungan sementara mulai mengalami gejala trauma. Tak sedikit di antara mereka yang sulit tidur dan ketakutan saat melihat hujan. Ini tentu merupakan gejala-gejala trauma. Bahkan, banyak mereka sampai menangis saat malam dan hujan turun. “Di pojok situ kamar mandinya. Kotor banget,” terang bocah berambut sebahu ini. Balqis mengaku saat tanggul Situ Gintung itu jebol sedang berada di dalam rumah. Orang tuanya yang membawanya keluar dari rumah. Itu pun setelah air bah Situ Gintung itu masuk ke dalam rumahnya.
Kesedihan anak korban bencana ini semakin meningkat saat menyaksikan siaran ulang peristiwa memilukan jebolnya tanggul Situ Gintung di televisi. “Nggak mau liat televisi. Serem aja,” jelas Balqis Karana Azkah, 7 di lokasi penampungan FK Hukum UMJ, Senin (30/03).
Pelajar kelas II SD Gintung ini mengaku pasrah berada di lokasi penampungan. Kendati rasa jenuh dan bosan semkain dirasakan. Terlebih kondisi penampungan yang semakin hari tidak terawat. Untuk ke kamar mandi saja, terang dia, harus antri cukup lama. Karena kamar mandi yang tersedia hanya empat unit di lokasi penampungan. Itu pun kondisinya tidak layak. Banyak lumpur dan boleh terbilang kotor.
Baca Juga:
TANGERANG- Puluhan anak korban bencana Situ Gintung yang berada di lokasi penampungan sementara mulai mengalami gejala trauma. Tak sedikit di antara
BERITA TERKAIT
- Temukan Aset yang Tak Dilapor, KPK Proses Kepala BPJN Kalbar
- Mahasiswi UPI Tewas Terjatuh, Polisi Ungkap Fakta Baru
- Gelombang Tinggi Diprediksi Terjadi di Laut Banten, BMKG Imbau Nelayan Waspada
- Usut Penyebab Mahasiswi UPI Bandung Jatuh dari Lantai 2 Gymnasium, Polisi Periksa CCTV
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP
- Menaker Yassierli Pastikan Pelaksanaan Norma Ketenagakerjaan di Libur Nataru 2024