Anak Korban Bencana Masih Trauma
Selasa, 31 Maret 2009 – 08:38 WIB

BERMAIN- Anak-anak korban bencana Tragedi Situ Gintung tampak asyik bermain bersama relawan dari Dompet Dhuafa. Bermain merupakan cara yang paling efektif untuk mengurangi rasa trauma akibat bencana. Foto: Irawan A/TANGSEL POS
“Aku dibawa lari ke atas. Waktu itu hanya nangis aja. Nggak tahu ada apa. Pokoknya banyak air di sekitar rumah,” tutur putri sulung dari dua bersaudara ini.
Baca Juga:
Devi, 9 pelajar SD Pondok Pinang, Lebak Bulus yang juga korban bencana Situ Gintung mengaku rasa takut mulai terasa sejak awal kejadian. Setiap hujan turun terasa seperti ada banjir datang. “Takut banjir itu datang lagi. Rumah Devi hancur. Air masuk dari atap rumah,” tuturnya.
Devi mengatakan tak ada barang rumahnya yang dapat diselamatkan. Semua barang hancur termasuk rumahnya di RT 4/8, Cirendeu, Ciputat Tangerang. Beruntung kedua orang tua dan seorang kakaknya berhasil lolos dari maut.
Saat ditanya soal sekolahnya, Devi berharap bisa segera kembali ke sekolah. Itu dapat membuat rasa takut yang selama ini dialami berangsur pulih. “Kalau di sekolah kan banyak teman. Jadi bisa main-main terus. Nggak kaya di sini, sepi susah cari teman,” beber gadis berkulit sawo matang ini.
TANGERANG- Puluhan anak korban bencana Situ Gintung yang berada di lokasi penampungan sementara mulai mengalami gejala trauma. Tak sedikit di antara
BERITA TERKAIT
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai
- Pemerintah Fokus Tuntaskan Pengangkatan PPPK Tahap 1, Honorer R2/R3 Keburu Pensiun
- Setiawan Ichlas Hadirkan Ustaz Adi Hidayat di Tabligh Akbar di Palembang
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi