Anak Krakatau Berstatus Siaga
Aktivitas Kegempaan Mencapai 6000-7000 Per hari
Selasa, 04 Oktober 2011 – 02:00 WIB

Anak Krakatau Berstatus Siaga
SERANG - Aktivitas kegempaan gunung anak Krakatau (GAK) yang terletak di perairan Selat Sunda terus bergeliat. Hingga Senin (3/10) kegempaan gunung anak Krakatau berlangsung antara 1.300-1.600 kali dalam setiap 6 jam-nya; atau meningkat drastis semula 100 hingga 300 kali per hari menjadi sekitar 6.000 hingga 7.000 kali perhari.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono mengatakan, pihaknya telah meningkatkan status gunung anak Krakatau dari waspada menjadi siaga level III. Peningkatan status GAK itu, katanya, menyusul aktivitas kegempaan vulkanik dalam dan dangkal yang meningkat tajam hingga mencapai ribuan kali per hari.
Baca Juga:
"Gempa terjadi secara beruntun bahkan terasa hingga Pulau Anak Krakatau. Aktivitas kegempaan saat ini terbilang tinggi. Kami sudah menaikkan status Gunung Anak Krakatau sejak Jumat 30 September 2011, pukul 24.00 malam,"kata Kepala PVMBG, Surono saat dihubungi INDOPOS (JPNN Group), Senin (3/10).
Menurutnya, berdasarkan pengamatan alat seismograf dari pos pemantau GAK di Desa Pasauran, Kabupaten Serang, Banten Minggu (2/10) pukul 00.00-18.00 WIB, aktivitas kegempaan terekam sebanyak 4.291 gempa vulkanik dalam dan dangkal. Sementara Senin (3/10) kegempaan meningkat drastis antara 1.300-1.600 kali dalam setiap 6 jam-nya atau 6.000-7.000 kali perhari.
SERANG - Aktivitas kegempaan gunung anak Krakatau (GAK) yang terletak di perairan Selat Sunda terus bergeliat. Hingga Senin (3/10) kegempaan gunung
BERITA TERKAIT
- Tabrakan Bus vs Mobil di Jawa Timur Menewaskan 7 Orang
- Dugaan Korupsi SPPD Fiktif Rp 162 Miliar Terhambat, Audit BPKP Jadi Kendala
- Ogah Senasib TPA Pekalongan, Pemkot Semarang Kebut Benahi Jatibarang
- Gubernur Herman Deru Tekankan Penyaluran Bangubsus untuk Pembangunan Infrastruktur
- Gubernur Luthfi Cek Samsat, Ada Penghapusan Tunggakan Pajak Hingga 10 Tahun
- Wali Kota Pekanbaru Copot Lurah Kampung Baru yang Diduga Minta THR kepada PKL