Anak Krakatau Kian Berbahaya
Jumat, 05 November 2010 – 07:15 WIB
Kecepatan angin di laut, kata dia, tinggi karena pada 1 November lalu terjadi siklus tropis anggrek dari sebelah barat Jawa. "Siklus inilah yang mengakibatkan angin kencang dan gelombang tinggi di Selat Sunda," ujarnya.
Baca Juga:
Sementara itu, berdasar data seismograf Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, aktivitas kegempaan hingga kini mencapai 618 kali dan masih terus mengeluarkan gas beracun yang sangat berbahaya. "Vulkanis dalam 21, vulkanis dangkal 113, letusan 152, embusan 114, tektonik jauh 21, dan tremor 217 kali," papar Kepala Pos Pemantau GAK di Cinangka Anton Tripambudi kemarin. (bud/jpnn/c9/kum)
BANTEN -- Dampak letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terjadi sejak sepekan terakhir sudah mulai dirasakan warga yang tinggal di pesisir Pantai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Setelah 10 Jam Buruh Bertahan, UMSK & UMSP Jateng 2025 Ditetapkan
- Guru Les di Palembang Ditangkap Gegara Pelecehan Seksual terhadap Murid
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh