Anak Krakatau Kian Berbahaya

Anak Krakatau Kian Berbahaya
Anak Krakatau Kian Berbahaya
Kecepatan angin di laut, kata dia, tinggi karena pada 1 November lalu terjadi siklus tropis anggrek dari sebelah barat Jawa. "Siklus inilah yang mengakibatkan angin kencang dan gelombang tinggi di Selat Sunda," ujarnya.

Sementara itu, berdasar data seismograf Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, aktivitas kegempaan hingga kini mencapai 618 kali dan masih terus mengeluarkan gas beracun yang sangat berbahaya. "Vulkanis dalam 21, vulkanis dangkal 113, letusan 152, embusan 114, tektonik jauh 21, dan tremor 217 kali," papar Kepala Pos Pemantau GAK di Cinangka Anton Tripambudi kemarin. (bud/jpnn/c9/kum)

BANTEN -- Dampak letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terjadi sejak sepekan terakhir sudah mulai dirasakan warga yang tinggal di pesisir Pantai


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News