Anak Meninggal Setelah Divaksin Covid-19, Apa Penyebabnya?
jpnn.com, GARUT - Seorang anak di Kabupaten Garut, Jawa Barat meninggal dunia setelah mendapatkan vaksin COVID-19.
Sekretaris Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani mengatakan pihaknya masih menelusuri penyebab sang anak meninggal apakah karena vaksin atau ada riwayat sakit.
"Kami belum bisa menyimpulkan karena hari ini dari tim KIPI (kejadian ikutan pascaimunisasi) akan menelusuri dan mendiskusikan. Kami juga belum bisa memberikan keterangan dari mana dan apa penyebabnya," kata Leli Yuliani saat dihubungi wartawan di Garut, Minggu.
Dia menuturkan korban seorang perempuan pelajar kelas 4 sekolah dasar yang mendapatkan vaksinasi di sekolahnya, Sabtu (15/1).
Siswi tersebut, kata dia, kemudian mengeluhkan sakit muntah-muntah lalu dibawa ke Puskesmas Wanaraja pada 19 Januari, selanjutnya diperiksa oleh dokter dan sehari kemudian kondisi kesehatannya mulai membaik.
"Masuk Puskesmas itu tanggal 19 karena muntah-muntah, agak jauh jaraknya dari vaksinasi," katanya.
Dia menyampaikan pada 21 Januari anak tersebut kembali muntah-muntah, lalu mendapatkan penanganan lebih lanjut dengan melakukan cek laboratorium, namun sorenya meninggal dunia.
"Anak muntah-muntah lagi disertai sakit kepala, kemudian cek lab, sorenya kondisi anak ngedrop, pukul 17.35 pasien dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Seorang pelajar kelas 4 sekolah dasar meninggal dunia setelah mendapatkan vaksin COVID-19.
- Etana Dorong Kenandirian Farmasi Nasional Melalui Vaksin Lokal
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Ada Diskon Hingga 20 Persen untuk Pelayanan Kesehatan di inHarmony Tower
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG