Anak Muda dari Penjuru Negeri Tolak Oligarki & Politik Dinasti
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah komunitas anak muda di berbagai kota seperti Samarinda, Sumedang, dan Banda Aceh menyoroti persoalan pragmatisme di kalangan pemuda dalam berpolitik.
Para anak muda itu juga mencermati fenomena elitisme dan politik dinasti yang menguat seiring dengan dominasi oligarki dalam wajah politik mulai dari daerah sampai nasional.
Tokoh anak muda Samarinda yang juga Founder Forum Milenial Nusantara, Husain Firdaus menyatakan dukungannya terhadap gagasan gerakan politik alternatif mengingat wilayah utama politik telah didominasi oleh pragmatisme apatisme di satu sisi dan di sisi lain oligarkisme dan politik dinasti.
Husain menilai antara lain gagasan capres alternatif yang digerakkan sejumlah komunitas kepemudaan di sejumlah daerah merupakan sebuah gagasan rasional.
"Wacana capres alternatif merupakan respons cerdas dan sikap kritis anak-anak muda untuk menantang gejala elitisme dan kesenjangan politik yang semakin menguat di berbagai lini, ekonomi maupun politik," kata Husain dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu (11/10).
Menurut dia, menguatnya apatisme di satu sisi dan politik dinasti dan oligarki di sisi lain menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi aktivis anak muda saat ini.
“Negara inimilik anak bangsa, bukan negara 'anak mantu' dan juga bukan negara milik sekelompok orang tertentu," lanjutnya.
Husain menekankan bahwa harus dicari sosok pemimpin muda yang benar-benar paham dan memperjuangkan kepentingan anak-anak muda.
Sejumlah komunitas anak muda di berbagai kota seperti Samarinda, Sumedang, dan Banda Aceh menyoroti persoalan pragmatisme di kalangan pemuda dalam berpolitik.
- Kadin Apresiasi Kebijakan Tarif PPN 12% Hanya untuk Barang dan Jasa Mewah
- Pemerintah Bakal Sediakan Rp 20 Triliun untuk UMKM hingga PMI
- MK Hapus Presidential Threshold, Gibran Berpeluang Melawan Prabowo di 2029
- 5 Strategi Bisnis BNI Menghadapi Tantangan Perekonomian 2025
- Menko Airlangga Ungkap Program Belanja Murah Akhir Tahun Cetak Transaksi Rp 71,5 Triliun
- Meraih Peluang Ekonomi di Tahun 2025