Anak Muda Diminta Jaga Rekam Jejak Positif di Medsos
Menurutnya, moral seharusnya menjadi dasar menjaga hubungan baik dengan sesama, termasuk di media sosial.
"Moral menjamin harkat dan martabat pada diri seseorang satu sama lain," ucapnya.
Imam menambahkan, meski teknologi telah membuat pandangan mengenai moral turut berevolusi, generasi muda harus memahami bahwa moral masih menjadi hal penting di ruang digital, apalagi saat ini terdapat banyak kegelisahan terkait dengan problematika moral di era digital.
"Banyak permasalahan muncul akibat penyalahgunaan dunia digital, contohnya cyberbullying,” ucapnya.
Sementara itu, Aktivis Pendidikan Alternatif & Kontributor Islami.co Ubaidillah Fatawi, mempertegas adanya konsekuensi moral di dunia digital yang bisa menjadi jebakan bagi generasi muda di masa depan.
Terlebih lagi, jejak digital termasuk apa saja yang di-posting di media sosial akan direkam oleh platform tersebut.
"Jangan sampai kalian susah bekerja karena rekam jejak digital yang buruk terpantau oleh perusahaan. Hal ini sudah lazim terjadi saat ini,” tegasnya.
Menurut Ubaidillah, etika digital erat kaitannya dengan keamanan digital. Oleh sebab itu, selain wajib bermoral, harus berhati-hati dalam membagikan data diri.
Anak muda diminta menjaga rekam jejak positif di media sosial (medsos) untuk menghindari dampak negatif dari jejak digital yang buruk.
- Minim Popularitas, Paslon 03 Hadapi Tantangan Menjelang Hari Pencoblosan
- Program Digital Access Inggris Menjembatani Kesenjangan di Indonesia Timur
- Dukung Indonesia Fintech Summit 2024, Perusahaan Digital Rasakan Literasi Masyarakat Makin Tinggi
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Pesan Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono ke Generasi Muda, Ada 3 Poin Penting
- Fokus KORMI hingga 2045, Menjadikan Indonesia Bugar Lewat Anak Muda