Anak Muda Harus Kritis Terhadap Radikalisme di Dunia Maya
jpnn.com - JAKARTA - Anak muda Indonesia harus cerdas dan kritis dalam mewaspadai penyebaran radikalisme dan terorisme melalui internet (dunia maya).
Ini wajib dilakukan sebagai bentuk nyata keterlibatan generasi muda untuk menciptak kedamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Walaupun terdengar klise akan sangat baik bila generasi muda memahami jati diri mereka sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), sebagai orang Indonesia. Budaya Indonesia yang kaya akan jauh lebih menarik untuk dieksplorasi dibandingkan dengan radikalisme. Itu yang harus disebarkan di dunia maya, apakah itu melalui tulisan, meme, video, dan lain-lain," kata Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio di Jakarta, Jumat (9/12).
Menyikapi hal ini, Hendri memberikan apresiasi tinggi atas upaya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam mencetak duta damai di dunia maya. Menurutnya, keberadaan para duta damai ini sangat efektif untuk memerangi propaganda radikalisme dan terorisme di dunia maya. Namun tugas duta damai ini tentu tidak mudah.
"Ada dua alasan menjelaskan hal ini. Pertama dunia maya masih dipenuhi pesan yang eksplosif karena lebih diminati dan kedua, duta damai harus berhadapan dengan para pemegang akun media sosial yang memiliki kemampuan sama dalam menyebarkan informasi," ungkap Hendri.
Seperti diketahui, BNPT sejak 2015 telah merekrut dan membina generasi muda untuk menjadi duta damai dunia maya. Pada 2016 kemarin, hampir 300 anak muda dari Medan, Makassar, Jakarta, dan Yogyakarta dibina menjadi duta damai dunia maya.
Mereka dibekali dengan pengetahuan dan ketrampilan untuk membuat konten-konten kedamaian di dunia maya. Tidak berhenti di situ, rencananya tahun 2017, duta damai ini akan terus ditingkatkan ke seluruh Indonesia.
Hendri melanjutkan, propaganda faham kekerasan, terutama yang dilakukan kelompok kelompok ISIS melalui dunia maya harus dilawan dengan melakukan tindakan serupa.
JAKARTA - Anak muda Indonesia harus cerdas dan kritis dalam mewaspadai penyebaran radikalisme dan terorisme melalui internet (dunia maya). Ini wajib
- KPK Sebut Belum Ada Tersangka Baru terkait Kasus e-KTP
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- KSAD Jenderal Maruli Periksa Kesiapan Operasional Satuan Angkutan Air TNI AD
- Farhan – Erwin Kecewa Jalannya Debat Pilwalkot Bandung Ada Provokasi
- Khusus Calon PPPK, Ini Info Terkini dari Bu Ani
- Ketum TP PKK Mengingatkan Pentingnya Optimalisasi & Efisiensi Penggunaan Anggaran