Anak Pergi Kerja, Ibu 'Ditaruh' di Plafon
Minggu, 21 Februari 2010 – 08:48 WIB

Nahas alias Onoh (80). (Foto:gp muchtar)
Yuni yang merasa bertanggung jawab karena dipasrahi Nana dan Ayung berusaha menyelamatkan nenek jompo itu. Sesekali dia mengantar makanan ke rumah Onoh dengan meminjam perahu karet yang ada di tempat penampungan, sambil terus berupaya mencari bantuan dari tim penyelamat. Sebab, mengangkutnya sendiri jelas tak mungkin.
Kemarin sore nenek Onoh dibawa ke Rumah Sakit Al-Ihsan, Baleendah, setelah malamnya dievakuasi tim Tagana dan ACT. Saat masuk RS, kondisinya sangat mengenaskan. Tubuhnya lemas dan hampir tak bisa bicara.
Nasib tak kalah tragis dialami kakek Moja. Pria 89 tahun warga Kampung Leuwi, Kabupaten Bandung, itu juga terisolasi banjir selama dua hari, sebelum akhirnya ditemukan tim penyelamat. Lebih parahnya, kakek renta tersebut hingga kini sebatang kara. Tak tampak seorang pun anggota keluarga yang mendampingi selama proses evakuasi hingga dibawa ke RS Al-Ihsan.
Selama proses evakuasi dan perawatan, dia juga terus merintih mengeluhkan perutnya yang sakit. Entah karena memang memiliki penyakit lambung atau karena perutnya belum kemasukan makanan setelah dua hari bertahan di atap rumah. "Perut saya sakit," begitu katanya berulang-ulang dengan suara lirih saat dibawa ke RS. Ketika diselamatkan dari atap rumahnya di Kampung Leuwi, kondisi Moja sangat mengenaskan. Wajahnya pucat, badan lemas, dan dia nyaris hanya bisa merintih. Regu penyelamat membopongnya ke perahu karet.
DUA manusia renta bertahan hidup dari kepungan banjir di Baleendah, Bandung. Dua hari mereka bertahan di plafon dan atap rumah, sementara para tetangga
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu