Anak Pergi Kerja, Ibu 'Ditaruh' di Plafon
Minggu, 21 Februari 2010 – 08:48 WIB
Hingga hari ketiga kemarin air belum surut. Di Baleendah ketinggiam air masih sekitar tiga meter. Penanganan petugas juga banyak dikeluhkan. Penanganan dinilai kurang bagus. Ada juga pengungsi yang terpaksa pergi dalam kondisi sakit. "Ada satu, setelah sempat bermalam di sini (tempat pengungsian, Red) dia pergi begitu saja," ujar Uyay, 45, salah seorang yang mengungsi di Kampung Jembatan, Kelurahan Andir. "Saya lihat dia pergi dengan tertatih-tatih," sambungnya.
Menurut dia, hal itu terjadi lantaran petugas kesehatan kurang mengontrol tempat-tempat pengungsian. "Sudah dua hari tak ada petugas medis yang mengontrol ke sini," imbuh Uyay. Padahal, lanjutnya, warga telah menyampaikan keluhan kepada Menko Kesra Agung Laksono saat menyambangi korban banjir di Kampung Cieunteung dua hari lalu. "Setidaknya, satu kali dalam sehari mestinya petugas kesehatan mengontrol para pengungsi," harapnya.
Kepala UPTD Kesehatan Kecamatan Baleendah Rufaida menuturkan, pihaknya sudah berupaya menjemput bola dengan berkeliling memberikan pelayanan medis. Dalam sehari, kata dia, setidaknya pihaknya mengunjungi lima hingga enam titik. Dia mengklaim, hingga kemarin telah melayani 5.412 warga korban banjir di Kecamatan Baleendah yang mengidap berbagai penyakit. Penyakit ISPA yang paling banyak diderita korban. "Lainnya rata-rata menderita diare, gatal, sakit kepala, dan maag," ujar Rufaida. (jpnn/nw)
DUA manusia renta bertahan hidup dari kepungan banjir di Baleendah, Bandung. Dua hari mereka bertahan di plafon dan atap rumah, sementara para tetangga
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408