Anak Presiden Ikut Pemilihan Wali Kota Picu Polemik Soal Dinasti di Indonesia
Tetapi nampaknya mereka juga menghindari perhatian masyarakat. Beberapa orang yang berbicara dengan Reuters di Solo mengatakan bahwa mereka baru mendengar tentang Bagyo sejak September, ketika dia mendaftarkan pencalonannya, meluncurkan situs web kampanye dan mengaktifkan halaman media sosialnya.
Photo: Pasangan Gibran Rakabuming Raka (kiri) -Teguh Prakosa (kedua kiri) dan pasangan Bagyo Wahyono (kedua kanan) - FX. Supardjo (kanan) mengikuti debat pemilihan Wali Kota Solo, Jumat (6/11/2020). (ANTARA FOTO: Mohammad Ayudha.)
Reuters juga berbicara dengan orang-orang yang ada di daftar penandatangan dukungan untuk Bagyo tapi merasa tidak pernah memberikan dukungan mereka.
Tresno Subagyo, misalnya, termasuk di antara mereka yang terkejut saat petugas pemilu datang ke rumahnya untuk memeriksa bahwa ia menandatangani dukungan.
"Saya tidak pernah memberikan dukungan saya kepada Bagyo," katanya. "Saya juga tidak pernah memberikan KTP saya."
Johan Syafaat Mahanani, dari kelompok pemantau pemilu masyarakat, mengatakan ada puluhan kasus yang serupa.
"Mereka hanya orang biasa, takut melaporkannya ke pihak berwajib," ujarnya.
Penduduk lain mengatakan kepada Reuters bahwa ada dua orang yang telah mengunjungi rumahnya dan mengambil foto KTP-nya, kemudian menjelaskan alasannya setelah itu.
Maju dalam kontestasi Pilkada melawan saingan yang tidak jelas, anak dari Presiden Indonesia Joko Widodo diprediksi meraih kemenangan sebagai wali kota Solo bulan depan
- Pilgub Kalteng: Agustiar-Edy Merajai Survei Elektabilitas
- Tim Relawan Dozer Sebut Sulsel Butuh Pemimpin Berpengalaman
- Hari Terakhir Kampanye, Khofifah Tegaskan Jatim Gerbang Baru Nusantara untuk Rakyat
- Survei Terbaru, Nurhidayah-Imam Kafali Unggul di Pilbup Lombok Barat
- Ridwan Kamil-Suswono Keok dari Pramono-Doel di Survei Alvara Research
- Haris Azhar Nilai Kejati Banten Lakukan Politisasi Hukum di Pilkada Banten