Anak Presiden Yaman Kerahkan Kekuatan Militer
Sabtu, 11 Juni 2011 – 09:52 WIB
Sejak Saleh meninggalkan Yaman, Ahmed menjalankan komando militer dari istana kepresidenan. Bersama beberapa saudara yang juga punya jabatan penting dalam militer Yaman, pria 42 tahun itu memimpin pemerintahan. "Karena putra presiden menguasai istana kepresidenan, Hadi menjalankan pemerintahan dari Kementerian Pertahanan," kata seorang pejabat Yaman.
Baca Juga:
Pejabat yang merahasiakan identitasnya itu juga mengatakan bahwa Ahmed tak mengindahkan Hadi. Kemarin dia juga menolak perintah untuk menarik para personel pasukan khusus dari jalanan Kota Sanaa. Sebaliknya, dia malah mengerahkan lebih banyak senjata dan kendaraan militer untuk mendukung aksi pasukannya.
"Putra sang presiden malah melestarikan kebijakan eskalasi sang ayah dan membuat situasi di dalam negeri semakin tak menentu," ungkap pejabat tersebut. Belum lama ini, Ahmed juga mengerahkan sejumlah besar pasukan ke Distrik Hassaba yang merupakan kampung halaman pemimpin oposisi Yaman, Sheik Sadeq al-Ahmar. Bentrok berdarah pun tak terelakkan.
Namun, saat ini, Ahmed sudah menarik seluruh pasukannya dari distrik yang dikuasai oposisi tersebut. Gencatan senjata pemerintah dan oposisi juga tetap berlaku hingga sekarang. Tetapi, aksi unjuk rasa pro dan anti pemerintah masih terjadi di ibu kota. Oposisi menuntut Saleh mundur dan mengakhiri kepemimpinannya yang sudah berjalan selama hampir 33 tahun tersebut. (AP/AFP/BBC/hep/c6/ami)
SANAA - Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh sudah meninggalkan ruang perawatan intensif (ICU) pada Kamis lalu (9/6). Tetapi, hingga kemarin (10/6),
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan