Anak pun Bisa Terserang Stroke
Minggu, 29 Desember 2013 – 10:18 WIB
Namun, orang tua biasanya memilih pemeriksaan MRI karena tanpa radiasi. Setelah pasien dinyatakan positif menderita stroke, salah satu tindakan yang bisa dilakukan adalah endovaskuler, melakukan terapi, atau operasi lewat pembuluh darah.
Prosesnya, dokter akan memasukkan alat ke pembuluh darah. Alat kecil itu berupa kateter sebesar pulpen yang dimasukkan lewat perut menuju kepala. Alat yang disertai kamera 3-D tersebut bakal mencari kelainan pembuluh darah di otak. Jadi, dokter dapat memonitor letak kelainan itu. Pembuluh darah tersebut kemudian ditutup.
Tindakan itu membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam, bergantung pada tingkat kesulitan kasusnya. Saat menjalani tindakan tersebut, pasien juga dibius total. Biasanya, pasien cukup menjalani 1-2 kali tindakan. ''Setelah itu, kondisinya akan stabil. Tidak ada perawatan khusus pascaoperasi. Berbeda dengan stroke kepada orang dewasa,'' ungkap alumnus FK Unair tersebut. Namun, dibutuhkan kerja sama antara dokter anak dan saraf untuk memantau penyakit itu.
Karena kelainan kongenital, penyakit tersebut tidak dapat dicegah. Hanya, penyakit itu bisa dideteksi sejak dini. Bahkan sejak bayi baru lahir. Deteksi bisa dilakukan dengan pemeriksaan MRI.
SURABAYA - Stroke tidak hanya menyerang orang dewasa. Stroke juga bisa terjadi kepada anak-anak. Hanya, kebanyakan stroke terhadap orang dewasa
BERITA TERKAIT
- 5 Manfaat Minum Susu Kunyit, Jantung Anda Bakalan Bahagia
- 6 Manfaat Pepaya, Bantu Pria Tahan Lama di Ranjang
- 4 Khasiat Air Ketumbar, Penderita Penyakit Ini Disarankan untuk Mengonsumsinya
- Ikhtiar Yakes Pertamina Bangun Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan
- 6 Khasiat Susu Almond, Bikin Tulang Makin Kuat
- Waspada, Ini 5 Bahaya Minum Air Kelapa Saat Sedang Haid