Anak Pungut

Oleh: Dahlan Iskan

Anak Pungut
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Saya tidak kenal pribadi dengan tokoh hebat dari Solo satu ini: Mudrick Sangidu. Tetapi Anda pun kenal reputasinya: tokoh pergerakan. Aktivis. Namanya menasional: si Mega Bintang.

Tiga bulan sebelum meninggal Minggu kemarin pun Mudrick masih demo. Di umurnya yang 81 tahun. Tertatih. Pakai penyangga tubuh.

Anak PungutBoyamin dan Mudrick Sangidu.--

Baca Juga:

Tahun-tahun belakangan demonya tetap: tentang Presiden Jokowi.

Demo terakhirnya itu dilaksanakan di depan DPRD Solo. Sebenarnya dia sudah tidak boleh jalan lagi. Bukan tidak kuat jalan. Dia kuat sekali –untuk ukuran usia segitu. Hanya saja telapak kakinya sakit kalau dibuat berjalan. Dia berkeras demo meski harus pakai penyangga kaki.

Di tengah menerima ucapan dukacita saya menghubungi putra sulung Mudrick: Damar Mudrick. Dia anak pertama dari tiga bersaudara.

Baca Juga:

"Tanya Pak Boyamin saja. Beliau lebih tahu ayah saya daripada siapa pun," ujar Damar.

Yang dimaksud adalah Boyamin Saiman, pengacara terkenal pendiri Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI).

Tiga bulan sebelum meninggal Minggu kemarin pun Mudrick Sangidu masih demo. Tahun-tahun belakangan demonya tetap: tentang Presiden Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News