Anak Pungut

Oleh: Dahlan Iskan

Anak Pungut
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Nama Mudrick top di atas top, tetapi dia tidak jadi apa-apa. Tetap jadi pribadi Mudrick. Yang mencintai bisnis batik, cinta barang antik, dan hobi berburu.

Dia dikenal sebagai penembak jitu. Yang ditembak bukan banteng, tetapi celeng.

Dia tahu di mana ladang berburu yang banyak babi hutannya. Hasil buruannya itu diserahkan ke penduduk sekitar hutan.

"Saat menyerahkan hasil buruan, Pak Mudrick selalu mengingatkan ke mereka bahwa itu binatang haram. Risiko ambil sendiri," ujar Boyamin. Biasanya Mudrick berburu di sekitar Wonogiri-Pacitan.

Yang mengesankan dari perilaku politik Mudrick, kata Boyamin, ialah kemurnian perjuangannya. Mudrick melarang calon-calon anggota DPRD diganggu.

Partai tidak boleh minta uang dari caleg. Mereka sudah berjuang untuk partai, kok, masih dimintai uang.

Ketika Orde Baru jatuh, Mudrick juga tidak jadi apa-apa. Jabatannya di pengurus partai juga begitu-begitu saja.

Dia tidak mau ketika diminta jadi caleg DPR Pusat. Juga tidak mau diminta jadi pengurus di DPP partai.

Tiga bulan sebelum meninggal Minggu kemarin pun Mudrick Sangidu masih demo. Tahun-tahun belakangan demonya tetap: tentang Presiden Jokowi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News