Anak Sulit Makan Sayur, Nasabah PNM Mekaar Langsung Sulap Pare Jadi Menu Andalan

"Lama-lama banyak yang pesan dan akhirnya saya jadi serius jualan di tahun 2023, tetapi sebelum itu saya juga menjual olahan telur bebek,” tutur perempuan tangguh yang menjadi tulang punggung keluarga itu.
Menurut Yulianti, kunci dari bisnis camilan itu harus memiliki ciri khas sendiri, konsisten dan terus belajar.
Selain itu, kemasan yang menarik juga menjadi daya tarik awal agar masyarakat membeli. Ia merasa beruntung telah menjadi bagian dari PNM Mekaar karena mendapatkan pelatihan untuk pengembangan usaha secara gratis.
“Saya terbantu untuk dapat modal dengan mudah, tidak perlu jaminan. Tampilan produk jualan saya juga jadi lebih menarik setelah dibantu dibuatkan saat pelatihan pembuatan kemasan produk,” tambahnya.
Saat ini, usaha Yulianti dengan nama brand Bakoel Oza sudah memiliki sertifikat halal dengan omset hingga 20 juta rupiah per bulan.
Pembelinya pun makin beragam mulai dari masyarakat umum, dinas perkantoran pemerintah dan juga telah dipasarkan di salah satu hotel bintang 4 di daerahnya.
Yulianti percaya dengan semangat pantang menyerah usaha skala rumah tangga bisa bersaing dengan UMKM lainnya. (ast/jpnn)
Yulianti, nasabah dari binaan Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar mengubah cerita soal anaknya yang sulit mekan menjadi peluang usaha.
Redaktur : Natalia
Reporter : Aristo Setiawan
- Dapat Sambutan Positif, Ramadan Rhapsody 2025 Raup Omzet Fantastis
- Digitalisasi Transaksi Dorong UMKM Pontianak Bersaing di Kancah Nasional
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- PNM dan KemenPPPA Edukasi Gizi dan Kemandirian Perempuan di Hari Kartini
- Sukses Sebelum 30: Eks Pegawai Sukses Merintis Brand Lokal Kingman Bersama Shopee
- Bea Cukai Dorong Potensi Daerah ke Pasar Global dengan Gencar Sosialisasi Ekspor