Anak Tidur Mendengkur, Orang Tua Perlukah Waspada?
jpnn.com - Mendengkur pada orang dewasa merupakan hal lazim yang biasa ditemui pada kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menjadi lain cerita jika anak yang tidur mendengkur.
Beberapa orang tua mengaku bahwa buah hatinya memiliki hobi mendengkur. Apakah Anda salah satu orang tua yang termasuk di antaranya?
Mendengkur atau ngorok adalah suara yang dihasilkan oleh getaran saluran napas atas ketika ada hambatan pada pergerakan udara saat seseorang berbaring atau tidur. Pada orang dewasa, mendengkur jarang menjadi tanda bahaya dan lebih banyak dikaitkan dengan leher yang besar atau tonsil yang jatuh ke belakang saat posisi berbaring. Namun pada anak, mendengkur sering dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan yang wajib diwaspadai.
Berikut beberapa masalah kesehatan yang bisa menjadi cikal-bakal mendengkur pada anak:
Infeksi saluran napas
Saat anak batuk pilek atau mengalami reaksi alergi, sumbatan pada sinus-sinus yang terdapat di hidung dapat menjadi penyebab timbulnya suara dengkuran saat tidur. Sumbatan tersebut menyebabkan pergerakan udara di hidung mengalami hambatan, sehingga si Kecil akan melakukan refleks untuk bernapas melalui mulut. Alhasil, timbulah suara mendengkur.
Pembesaran tonsil dan kelenjar adenoid
Ini adalah penyebab paling sering mendengkur pada anak. Kelenjar-kelenjar yang membengkak dapat menyebabkan anak sulit bernapas normal, sehingga menimbulkan gangguan tidur di malam hari. Gangguan tidur tersebut perlu segera diatasi, karena berpotensi menyebabkan berbagai gangguan kognitif saat anak beraktivitas.
Deviasi septum hidung
Deviasi septum adalah adanya ketidakseimbangan aliran udara pada cuping hidung bagian kanan dan kiri. Keadaan ini menyebabkan proses bernapas melalui hidung menjadi lebih sulit, karena aliran udara di salah satu lubang hidung lebih kecil daripada lubang hidung lainnya.
Obstructive sleep apnea (OSA)
Obstructive sleep apnea (OSA) adalah gangguan tidur yang disebabkan oleh adanya sumbatan penrapasan berulang, baik total maupun parsial, saat tidur. OSA dapat terjadi pada anak maupun orang dewasa. Kendati begitu, OSA pada anak sepatutnya segera ditindaklanjuti karena dapat menyebabkan gangguan perilaku dan kognitif saat anak beraktivitas. Hal ini berbeda dengan OSA pada dewasa, yang biasanya hanya menyebabkan ngantuk berlebihan saat siang hari.
Beberapa orang tua mengaku bahwa buah hatinya justru kerap mendengkur saat tidur.
- Peringati Hari Ayah, Telkomsel Ajak Masyarakat Luangkan Waktu Telepon Orang Tua
- Sakit Kepala Setelah Bangun Tidur? Ini 5 Tip untuk Mengatasinya
- 3 Poin yang Perlu Diperhatikan saat Quality Time bersama Buah Hati, Orang Tua Perlu Tahu
- Usir Sakit Kepala dengan Menggunakan 10 Cara Alami Ini
- Jumat Berkah, Lihat Tali Asih Anggota Kepolisian dengan Penghuni Panti Jompo
- 3 Suplemen yang Bikin Tidur Anda Makin Nyenyak Malam Ini