Anak Tukang Sapu Gagal Jadi Jaksa, Minta Kejagung Menjelaskan Hal Penting
Begitu pula, SKB psikotes yang ditetapkan dalam CPNS kejaksaan.
"Dari kesehatan dan psikotes yang telah saya lakukan, hasilnya normal."
"Bahkan, dalam psikotes menunjukkan IQ saya di atas rata-rata dengan total 116 skala CFIT," bebernya.
Pemuda berusia 24 tahun itu menilai Kejagung tidak menanggapi hasil pemeriksaan dan medical check up yang dilampirkan dalam surat terbuka yang dikirimkannya menunjukkan kondisi psikotes dan kesehatannya normal.
"Kejagung secara tidak langsung mengakui keabsahan dari data pembanding yang telah saya lampirkan," katanya.
Dari hasil masa sanggah di web SSCASN, dia tetap dinyatakan TMS meskipun sudah melampirkan bukti psikotes dan kesehatan dengan hasil normal.
Ghufron mendapat jawaban penilaiannya merupakan kewenangan mutlak dari tim kesehatan sehingga hasilnya berbeda.
Dalam hasil setiap medical check up menghasilkan konklusi normal atau tidak normal karena terdapat parameter umum dalam penyematannya.
Anak tukang sapu jalanan gagal menjadi jaksa meminta Kejagung menjelaskan hal penting ini.
- Tom Lembong Diperiksa Kejagung Hari Ini
- Kejagung Usut Keterlibatan Perusahaan Swasta di Kasus Korupsi Impor Gula yang Menyeret Tom Lembong
- Kejagung Garap Tom Lembong soal Korupsi, Rudianto: Bagaimana Eks Menteri Lainnya?
- Petinggi Administrasi Kepabeanan BIMP-EAGA Gelar Pertemuan di Bali, Bahas Hal Penting Ini
- Kejagung Telusuri Aliran Dana Korupsi Impor Gula oleh Tom Lembong
- Setelah Jadi Tersangka, Tom Lembong Langsung Ditahan Kejagung