Anak Tukang Sapu Gagal Jadi Jaksa, Minta Kejagung Menjelaskan Hal Penting

“Secara tinggi dan berat badan saya sesuai dengan prasyarat kejaksaan, 167 cm dan 62 kilogram, sehingga masuk kategori ideal.
Jawaban uraian dari hasil masa sanggah cenderung mengada-ada dan tidak berdasar," lanjutnya.
Selain itu, jawaban sanggah penyelenggara menyatakan standar psikotesnya tak memenuhi kompetensi manajerial dan IQ, sedangkan dalam data pembanding sebaliknya.
“Saya merasa Kejagung RI tidak adil dalam hal penyematan TMS 1 pada pengumuman kelulusan CPNS Kejaksaan Agung Formasi Ahli Pratama Jaksa," katanya.
Untuk itu, Ghufron kembali menuntut adanya transparansi secara jelas terkait penyematan TMS 1 kepadanya.
"Saya menuntut adanya keadilan bagi saya mengingat dalil yang disampaikan Kejagung RI dan penyelenggara tidak jelas (obscuur libel,red) dan cenderung tidak adil," pungkas Ghufron. (mcr12/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Anak tukang sapu jalanan gagal menjadi jaksa meminta Kejagung menjelaskan hal penting ini.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Sahroni Minta Polisi Tangkap Pihak yang Ingin Menghancurkan Citra Kejagung
- ART Sebut Kejagung Hadapi 2 Lawan saat Menangani Perkara, Satunya Buzzer
- Dendi Budiman: Miskinkan Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Aturan Blending BBM Jelas dan Legal, Penyidikan Harus Transparan
- IAW Soroti Upaya Pelemahan Kejaksaan di Revisi KUHAP