Anak yang Orang Tuanya Menderita Kanker Lebih Berpotensi Alami Stres
HASIL penelitian menunjukkan, anak-anak muda yang memiliki orangtua dengan penyakit kanker merasa lebih tertekan dibandingkan dengan si penderita penyakit itu sendiri.
Atas data tersebut, lembaga amal pemuda ‘CanTeen’ – yang melakukan penelitian itu- menyerukan lebih banyaknya perhatian bagi dampak lain dari penyakit kanker.
Penelitian yang dilakukan untuk memperingati ulang tahun ke-30 lembaga itu juga menunjukkan, anak muda usia 12 sampai 24 tahun dengan orang tua yang terdiagnosa kanker 5-6 kali lebih mungkin mengalami masalah kesehatan mental.
Alix Bateup (ketiga dari kiri) mengatakan, bagian tersulit dari kehilangan ayahnya akibat kanker prostat terjadi 6 bulan setelah kepergian sang ayah. (Foto: CanTeen)
Dr Pandora Patterson dari Universitas Sydney mengatakan, hanya ada sedikit bantuan dalam sistem kesehatan bagi kelompok pemuda ini.
"Mereka sering benar-benar ditinggalkan dalam sistem," kata Dr Pandora.
Ia mengungkapkan, masa remaja adalah waktu yang sangat menantang untuk menangani kanker dan bahwa teman-teman sebaya mereka sering berjuang untuk memahami kondisi itu.
"Bagian dari masa remaja adalah tentang menciptakan kepercayaan diri dan Anda melakukan itu berkaitan dengan kelompok sebaya Anda," ujar Dr Pandora.
HASIL penelitian menunjukkan, anak-anak muda yang memiliki orangtua dengan penyakit kanker merasa lebih tertekan dibandingkan dengan si penderita
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat