Analis Punya Prediksi Menggembirakan soal Harga Emas
jpnn.com, JAKARTA - Harga emas naik di akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB).
Kontrak paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD 11,9 atau 0,67 persen, harga emas ditutup pada USD 1.795,80 per ounce.
Harga emas naik karena terangkat oleh pelemahan USD dan ekuitas memangkas kenaikannya.
Analis pasar senior di broker OANDA Edward Moya mengatakan investor tengah fokus pada jadwal Federal Reserve AS (The Fed) untuk menarik kembali langkah-langkah stimulusnya pada pertemuan penting minggu ini.
"Ini sebagian besar karena pergerakan dolar," kata Moya.
Moya bahkan mengatakan investor bakal melihat posisi terbatas yang mengarah pada The Fed. Kendati demikian, saat ini beberapa sinyal bullish akan bergabung untuk emas.
Selain itu, kata Moya, ekuitas AS yang kinerjanya telah mengurangi permintaan aset safe-haven emas, dan memangkas beberapa kenaikannya pada hari Senin (1/11).
"Pada akhirnya, akan membantu emas dalam jangka panjang," beber Moya.
Harga emas naik karena terangkat oleh pelemahan USD dan ekuitas memangkas kenaikannya.
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- Harga Emas Antam Hari Ini Kamis 21 November 2024 Naik, Jadi Sebegini Per Gram
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Harga Emas Antam Hari Ini Rabu 20 November Naik Lagi, Berikut Daftarnya
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur