Analisa Bamsoet soal Gagal Bayar Asuransi, Jangan Lakukan Ini
jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menganalisa perkembangan industri asuransi di Indonesia.
Bamsoet mengatakan industri asuransi harus bisa menjamin kesejahteraan masyarakat, terutama pada nasabahnya.
Dia juga mengingatkan asuransi harus bisa mengolah bisnis secara presisi agar tidak merugikan nasabah.
Hal itu disampaikan Bambang Soesatyo saat membuka acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Brain Society Center (BSC) bersama MPR RI di Jakarta, Rabu (9/9).
Menurut Bamsoet, masih terdapat asuransi bermasalah membenahi nasabahnya. Hal itu terjadi pada Jiwasraya, Kresna Life, Bumiputera, dan Himalaya Insurance.
Kasus-kasus gagal bayar tersebut, lanjutny, disebabkan lemahnya manajemen risiko dari proses bisnis sejak hulu sampai hilir.
"Berawal dari pengemasan produk dengan garansi hasil investasi di luar batas kemampuan pengelola aset dalam menghasilkan pengembalian investasi, dan berujung pada pengelolaan aset investasi," kata Bamsoet.
Dia menilai perusahaan asuransi belum optimal melaksanakan pedoman pengelolaan aset dan kewajiban (asset liability management), yang menjadi unsur fundamental dalam perusahaan asuransi.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menganalisa perkembangan industri asuransi di Indonesia.
- Lestari Moerdijat Tekankan Data Akurat dan Kolaborasi Antarlembaga Harus Dikedepankan
- Eddy Soeparno Sebut Perdagangan Karbon Internasional Pilar Ekonomi Baru Indonesia
- Qoala Plus Sambut 2025 dengan Inovasi dan Komitmen Berkelanjutan Kepada Mitra
- Lestari Moerdijat Berharap Skema Baru yang Disiapkan Pemerintah Atasi Masalah PPDB
- Waka MPR: Presiden Prabowo Menjawab Keraguan dengan Pencapaian
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi