Analisa Bamsoet soal Gagal Bayar Asuransi, Jangan Lakukan Ini
"Padahal potensi dari industri asuransi sedemikian besar sebagai alternatif sumber pembiayaan pembangunan," tuturnya.
Namun politikus Partai Golkar itu yakin industri asuransi akan berkembang pesat jika dilihat dari tingkat penetrasi pangsa pasar.
Meski penetrasi industri asuransi di Indonesia masih rendah dibanding negara ASEAN lainnya, yakni sekitar empat persen.
Akan tetapi, pertumbuhan industri asuransi di masa depan masih prospektif seiring dengan kesadaran masyarakat akan upaya memproteksi kebutuhan finansial.
"Data statistik OJK menunjukkan dari 2014 sampai dengan 2019 aset industri asuransi Indonesia tumbuh sebesar Rp 807,7 triliun menjadi Rp 1.325,7 triliun
di Desember 2019," jelas Bamsoet.
Dari permasalahan inilah, Bamsoet berharap FGD yang digelar dapat memberikan jaminan sosial yang diamanatkan oleh konstitusi.
"Saya berharap, FGD yang diselenggarakan hari ini dapat menghimpun masukan-masukan yang konstruktif, demi terwujudnya industri jasa keuangan yang sehat dan stabil," kata Bamsoet.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menganalisa perkembangan industri asuransi di Indonesia.
- Slamet & Ivan Disebut Bisa Perkuat FWD Insurance di Industri Asuransi
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi