Analisa Pakar Australia, Tsunami Palu Disebabkan Longsor Bawah Laut
Secara geografis, Kota Palu membentang di dataran yang subur akibat endapan sungai. Letaknya persis di lekukan teluk dikelilingi pegunungan tinggi yang kaki-kakinya memiliki kemiringan tajam ke bawah laut.
Letak geografis yang menjadikan Palu sebagai daerah permukiman ideal ini pula, menurut pakar geologi, yang justru menjadikannya rentan jika terjadi bencana.
Di saat upaya penanganan gempa dan tsunami masih terus berlangsung sejak bencana menerjang Jumat (28/9/2018) lalu, pakar geologi Australia coba menjelaskan secara ilmiah bagaimana proses terjadinya bencana.
Dijelaskan terjadinya peristiwa geologis berantai. Yaitu gempa bumi skala besar yang mencairkan tanah gembur dan kemungkinan menyebabkan tanah longsor di bawah laut.
Kemudian, tanah longsor itu memicu gelombang tsunami yang intensivitasnya tinggi karena terjadi di perairan berbentuk teluk.
Data gempa bermagnitudo 7,5 masih terus dikumpulkan, begitu juga data sebelum dan sesudahnya.
Namun para pakar sependapat bahwa gempa tersebut kemungkinan disebabkan pergerakan patahan bumi yang dikenal sebagai Patahan Palu-Koro.
Patahan ini membentang utara-selatan dan membelah Pulau Sulawesi pada garis yang melewati Teluk Palu.
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia
- Rencana Indonesia Bangun Pembangkit Tenaga Nuklir Dikhawatirkan Memicu Bencana
- Dunia Hari Ini: Dua Negara Bagian di Australia Berlakukan Larangan Menyalakan Api
- Dunia Hari Ini: Harvey Moeis Divonis Enam Setengah Tahun Penjara
- Australia Membutuhkan Pekerja Lepasan yang Cukup Banyak Menjelang Akhir Tahun