Analisa Pakar Australia, Tsunami Palu Disebabkan Longsor Bawah Laut

Prof Cummins mengatakan upaya ini rumit karena bergantung pada keterangan saksi mata. Pasalnya, alat pengukur gelombang pasang tidak berfungsi di teluk itu ketika tsunami terjadi.
Tim peneliti akan menyisir lokasi bencana guna menentukan di mana gelombang berakhir serta seberapa tingginya.
Jika gelombang tsunami bermula di luar teluk, atau dekat mulut teluk, dipastikan bentuk geografis teluk ini telah meningkatkan kekuatan tsunami tersebut.
Kemungkinan lain, kata Prof Cummins, yaitu salah satu ujung teluk kemungkinan alami longsor, memicu pergerakan gelombang dan menciptakan efek yang sama seperti yang kita lihat dalam bak mandi.
Beberapa informasi juga menunjukkan bangunan yang tergelincir dan meluncur seolah-olah bergerak di atas air.
Badan penanggulangan bencana mengatakan ada lumpur yang muncul naik dari dalam tanah, menyeret rumah-rumah dan pepohonan.
Fenomena itu, yang disebut likuifaksi, adalah akibat dari perkotaan yang dibangun di atas dataran datar yang terbentuk dari endapan tanah longgar, atau tanah berpasir.
Air tanah yang tinggi juga berkontribusi menyebabkan tanah jadi cair dan tidak stabil. Air tersebut bergerak naik di antara retakan saat tanah bergetar.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia