Analisis Adrianus Meliala Terkait Aksi Brutal Bripka CS di Kafe RM Cengkareng
jpnn.com, JAKARTA - Kriminolog Universitas Indonesia Prof Adrianus Meliala turut mengomentari aksi brutal Bripka CS yang menembak mati tiga orang di Cengkareng, Jakarta Barat. Salah satunya yang menjadi korban adalah anggota TNI AD.
Menurut Adrianus, tindakan yang dilakukan anggota Polsek Kalideres itu merupakan kesalahan besar. Karena telah menggunakan senjata api bukan untuk kegunaannya.
“Di luar itu (tugas sebagai anggota Polri) tidak boleh,” ujar Andrianus ketika dikonfirmasi, Kamis (25/2) malam.
Mantan komisioner Kompolnas ini menerangkan, dari insiden berdarah ini ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama adalah kelayakan oknum menerima izin penggunaan senjata api.
“Jangan-jangan oknum belum pernah dites, atau kalau sudah dites tidak pernah latihan. Secara psikologis tidak layak,” kata Adrianus.
Hal kedua yakni anggota tersebut sedang mengalami tekanan hebat atau di bawah pengaruh minuman keras. Kondisi semakin diperparah oleh atasan oknum yang tidak peka atas kondisi psikologi oknum.
“Anak buah sedang pusing dimarahi, mungkin anak buah sedang pusing masalah keluarga diberikan tugas. Ujung-ujungnya meledak,” beber Adrianus.
Lanjut dia menerangkan, kedua kemungkinan tersebut tidak mengurangi sanksi kepada oknum. Bripka CS tetap harus menjalani proses administrasi, etik dan hukum.
Mantan Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala mengomentari penembakan brutal yang dilakukan Bripka CS terhadap tiga orang di Cengkareng, Jakarta Barat. Menurut dia, apa yang dilakukan Bripka CS adalah kesalahan besar.
- Irjen Djoko Minta Maaf Gegara Brigadir AKS Tembak Mati Warga
- Siswi SMP di Riau Tewas Tertembak, Simak Pengakuan Pelaku
- Tak Terima Dipecat dari Polri, Aipda Robig Zaenudin Banding
- Dipecat Polri! Aipda Robig Diberi Waktu 3 Hari
- Aipda Robig Zaenudin Penembak Siswa SMKN 4 Semarang Dipecat
- Buntut Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Polda Jateng Akan Evaluasi Penggunaan Senpi