Analisis BIN Kasus Teror Bakar Mobil dan Motor, Jangan Sampai Makin Kacau!
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Komunikasi dan Informasi Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto mengakui dampak kerusakan akibat teror pembakaran mobil dan sepeda motor di Jawa Tengah bisa jadi besar. Tidak hanya soal kerugian material, namun momentumnya membuat kondisi menjadi begitu sensitif.
”Karena ini tahun politik, bisa berbias ke mana-mana,” paparnya.
Perlu diwaspadai, dalam teror ini yang dipermainkan adalah psikologis masyarakat. Orang dibuat geram, jengkel dan curiga. Warga bisa mengamuk dan main hakim sendiri.
Namun, diingatkan main hakim sendiri langkah yang sangat tidak bijak. Bahkan, bisa membuat kondisi semakin kacau, bila ternyata salah orang.
BACA JUGA: Kepergok Anak Kos, Pelaku Teror Bakar Mobil Kabur
Seperti kasus main hakim di Bekasi, Jawa Barat. Dimana seseorang tewas dipukuli karena diduga mencuri sound system. ”Namun, ternyata belum tentu dia pelakunya,” jelasnya.
Karena itu, langkah terbaik saat ini untuk masyarakat adalah meningkatkan kerjasama dengan penegak hukum. Saling memberikan informasi dan bila ada yang mencurigakan segera laporan. ”Biar penegak hukum yang bekerja,” tuturnya seperti diberitakan Jawa Pos.
Teror pembakaran mobol dan sepeda motor di Jateng dinilai Badan Intelijen Negara aatau BIN memiliki tujuan yang mengerikan.
- Panglima TNI Menunjuk Letjen Nugroho Sulistyo Budi menjadi Kepala BSSN
- Rapat Bareng Herindra, Yoyok Komisi I Minta BIN Tak Berpolitik di Pilkada 2024
- Yoyok NasDem Minta BIN Melaksanakan Tugasnya Bekerja Profesional di Pilkada
- Tok! DPR Setuju Herindra Menggantikan BG Jadi Kepala BIN
- M Qodari Sebut Herindra Sosok Tepat Pimpin BIN
- Program AMANAH Bisa Tingkatkan Kompetensi Talenta Muda Aceh