Analisis Boni soal Pembakaran Bendera dan Skenario Eks HTI
"Jadi kesimpulannya, saya menduga eks HTI sedang berupaya menjadikan pemilu sebagai kuda Troya untuk merebut kekuasaan pada Pemilu 2019," katanya.
Menurut Boni, pemilu merupakan mekanisme ‘demokratis’ untuk mendapat legitimasi. Setelah itu, perlahan-lahan para eks pentolan HTI kemungkinan berupaya mengubah sistem yang ada untuk mendirikan khilafah.
"Saya berhipotesis, aksi pembakaran bendera HTI di Garut adalah bagian dari skenario playing victim untuk tujuan ganda. Yaitu, melemahkan Nahdatul Ulama
dengan Ansor dan Bansernya, untuk meruntuhkan dominasi kaum nasional di negeri ini," tutur Boni.
Kemudian, meningkatkan radikalisme kelompok pasif yang selama ini masih bingung dengan perjuangan HTI, tapi juga belum mempunyai sikap politik yang pasti dalam pemilu mendatang.
"Ada kemungkinan kuat aksi di Garut adalah bagian dari strategi kampanye HTI untuk meraih kekuasaan pada pemilu 2019 mendatang," pungkas Boni.(gir/jpnn)
Pengamat politik Boni Hargens menduga, sebagian besar eks pentolan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sedang menjalankan skrenario demi kembali eksis
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Kennorton Girsang
- PT Mayawana Persada Mampu Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Sekitar Wilayah Operasionalnya
- Pemerintah Perlu Bentuk Regulasi yang Membatasi Penyebaran Ideologi HTI
- Boni Hargens Nilai Lonjakan Suara PSI Masuk Akal, Begini Penjelasannya
- HTI Ternyata Belum Tumbang, Ini Pengakuan Mantan Anggotanya
- Pengelola TMII Buka Suara Soal Dugaan HTI Bikin Acara di Teater Tanah Airku
- Pemerintah Perlu Waspada Kamuflase ala HTI saat Transisi Kepemimpinan 2024