Analisis Danis Soal Kondisi KIB Setelah Terjadi Konflik di Internal PPP
Menurut Danis, parpol tidak bisa dilepaskan dari pemilu dan kepentingan elite dan konstituen
Disharmonisasi, kata dia, akan mewarnai berbagai dinamika dan akan menemukan titik keseimbangan.
“Titiknya adalah koalisi figur-figur yang memiliki daya elektoral untuk kemudian masuk dalam kontestasi politik kebangsaan, yaitu pemilu 2024,” tegas Danis.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan hubungan ketiga partai anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tetap baik meski terjadi konflik di internal di PPP.
Namun, Airlangga mengakui para petinggi parpol koalisi belum bertemu sejak Mardiono menjabat Plt. Ketum PPP.
Sementara itu, Peneliti Pusat Riset Politik - Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN) Aisah Putri Budiatri mengungkapkan konflik internal PPP akan memberikan pengaruh terhadap sikap dan posisi partai dalam membangun koalisi politik.
Hal itu disebabkan kondisi umum partai politik di Indonesia yang cenderung menetapkan bergabung tidaknya dengan koalisi diputuskan oleh kesepakatan elite yang perpengaruh atau menjadi kunci dari partai tersebut.
"Oleh karena itu, ketika ada konflik internal yang mengubah posisi elite di internal partai seperti di PPP saat ini, langsung atau tidak langsung pasti mempengaruhi keputusan tersebut," kata peneliti yang kerap disapa Puput itu.
Pengamat Politik dari Universitas Veteran Jakarta Danis T.S Wahidin menyoroti kondisi KIB saat ini pasca-terjadi konflik di internal PPP.
- Mardiono Ajak Kader PPP Kerja Maksimal Menangkan Pilkada di NTB
- Anggap Menteri Hukum Tak Cermat Teken Aturan, Pimpinan GPK Mengadu ke Presiden Prabowo
- Berharap Bisa Kembali ke Senayan, Kader Senior PPP Tekankan soal Khitah 1973
- Rusli-Johari Jelaskan Alasan Ingin Bangun Islamic Center & Rumah Tahfiz di Anambas
- PPP DKI Akan Tindak Tegas Oknum yang Mengatasnamakan Partai di Pilkada Jakarta
- Ribuan Kader PPP Meriahkan Pelantikan Prabowo-Gibran di Acara Pesta Rakyat