Analisis Jamiluddin Ritonga Soal KLB Demokrat, Soroti Hubungan Jokowi - SBY
Menurut mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta itu, secara kasat mata KLB ini tidak memenuhi dasar hukum, baik UU Partai Politik maupun AD/ART Partai Demokrat.
Dia menduga jika hubungan SBY dan Jokowi memanas maka bakal membahayakan kondusivitas politik nasional.
Sebab, kata dia, pendukung SBY akan marah dan sulit dikendalikan.
Bagaimanapun, kata dia, suka tidak suka, baik Jokowi maupun SBY sama-sama memiliki banyak pengikut.
“Kalau para pengikut kedua belah pihak turut terlibat dalam konflik, maka makin kacaulah politik nasional," ujar Jamiluddin.
Lebih lanjut, Jamiluddin menegaskan, kekacauan itu akan makin meluas apabila kelompok pro-demokrasi turut terlibat.
Namun, dia melihat pihak pro-demokrasi tampaknya lebih berpihak kepada Partai Demokrat.
Keberpihakan mereka karena melihat ancaman demokrasi di Indonesia begitu nyata.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga menyoroti bagaimana hubungan antara Presiden Jokowi dan SBY pasca-KLB PD di Deli Serdang, Sumut, Jumat (5/3).
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo