Analisis Jamiluddin Ritonga Soal KLB Demokrat, Soroti Hubungan Jokowi - SBY

Menurut mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta itu, secara kasat mata KLB ini tidak memenuhi dasar hukum, baik UU Partai Politik maupun AD/ART Partai Demokrat.
Dia menduga jika hubungan SBY dan Jokowi memanas maka bakal membahayakan kondusivitas politik nasional.
Sebab, kata dia, pendukung SBY akan marah dan sulit dikendalikan.
Bagaimanapun, kata dia, suka tidak suka, baik Jokowi maupun SBY sama-sama memiliki banyak pengikut.
“Kalau para pengikut kedua belah pihak turut terlibat dalam konflik, maka makin kacaulah politik nasional," ujar Jamiluddin.
Lebih lanjut, Jamiluddin menegaskan, kekacauan itu akan makin meluas apabila kelompok pro-demokrasi turut terlibat.
Namun, dia melihat pihak pro-demokrasi tampaknya lebih berpihak kepada Partai Demokrat.
Keberpihakan mereka karena melihat ancaman demokrasi di Indonesia begitu nyata.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga menyoroti bagaimana hubungan antara Presiden Jokowi dan SBY pasca-KLB PD di Deli Serdang, Sumut, Jumat (5/3).
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Lemkapi Minta Pertemuan Sespimmen dengan Jokowi Tak Dipolitisasi
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah
- Peserta Sespimmen Menghadap ke Jokowi, Pengamat: Berisiko Ganggu Wibawa Prabowo
- Sufmi Dasco Ahmad Bicara Soal Isu Matahari Kembar, Begini Kalimatnya