Analisis Kang Ujang Soal Rencana Pengenaan BMAD Ubin Keramik Asal China

Analisis Kang Ujang Soal Rencana Pengenaan BMAD Ubin Keramik Asal China
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan pemerintah Indonesia harus berhati-hati dengan rencana penerapan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) terhadap ubin keramik asal China.

Menurut Ujang, dari sisi kebijakan, rekomendasi yang diusulkan Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) atas pengenaan BMAD ubin keramik asal China itu akan berdampak juga terhadap pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim).

Sebab, kebutuhan keramik untuk membangun properti di IKN Nusantara sangat banyak, sementara ketersediaan produksi keramik di dalam negeri masih sangat kurang.

“Saya melihat mungkin saja akan ada dampaknya. Bisa jadi gitu terkait dengan pembangunan IKN ke depan,” ucap Ujang, Jumat (16/8/2024).

Selain itu, Ujang menyebut China bisa dengan mudah melakukan retaliasi atau tindakan balasan terhadap produk-produk dari Indonesia, mengingat China sekarang sudah menjadi raksasa ekonomi dunia menyaingi Amerika Serikat.

China, kata Ujang, bisa dengan mudah melakukan balasan maupun menarik investasinya dari dalam negeri dan yang perlu diingat adalah China merupakan salah satu investor utama di IKN.

Jika gara-gara BMAD, China marah bisa berdampak negatif terhadap IKN Nusantara, terutama di masa pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka yang sebentar lagi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI.

“Memang ancaman China itu ya harus hati-hati disikapi oleh pemerintah ke depan Prabowo – Gibran, karena bagaimanapun kan China menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia, jadi salah satu negara super power yang sudah menyaingi Amerika,” ucap Ujang.

Kang Ujang Komarudin meminta pemerintah Indonesia berhati-hati dengan rencana penerapan Bea Masuk Anti Dumping terhadap ubin keramik asal China.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News