Analisis Kapten Vincent tentang Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182
![Analisis Kapten Vincent tentang Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/01/11/kapten-pilot-vincent-raditya-foto-tangkapan-layar-youtube-60.jpg)
"Intinya pesawat itu sudah ada jadwalnya kapan harus dicek. Umur bukan suatu determinasi pesawat itu jelek," tegas pilot yang pernah menerbangkan pesawat Citilink sejak 2012-2014.
Dia menjelaskan, pesawat dikatakan tua ketika memasuki 50 ribu jam ke atas. Pesawat tahun 1930, 1940, kalau memang dirawat dengan baik masih bisa digunakan.
Cuma yang jadi masalah adalah cost untuk memperbaiki pesawat. Makin lama pesawat itu inservice, kian banyak jam terbang, otomatis lebih banyak pengecekan yang harus dilakukan.
Airlane pun kata pilot yang juga YouTuber ini, semakin berpikir ketika mereka harus replace berkali-kali sendiri, tiba di satu titik mereka harus keluarkan uang terlalu besar. Jadi mereka pun memutuskan tidak layak lagi mempertahankan pesawat ini. Airlane akan memilih mengganti armadanya.
"Jadi secara finansial mereka sudah menganggap ini tidak worthed lagi untuk dipertahankan lebih baik diganti pesawat baru," ujarnya.
Pada umumnya pesawat itu menghentikan service ketika cost-nya sudah terlalu tinggi.
Pesawat makin baru kian efisien. Namun, bukan berarti pesawat baru tidak akan jatuh dan pasti bagus.
"Ini tidak bisa jadi indikator pesawat baru aman, pesawat bekas pasti ada apa-apa," ucapnya.
Kapten Pilot Vincent Raditya memberikan analisisnya tentang jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
- KNKT Beri Kabar Mengejutkan, Pemilik Mobil Listrik Wajib Tahu
- Menhub Budi Kerahkan KNKT Selidiki Penyebab Kecelakaan Speedboat di Maluku Utara
- Jasa Raharja: Sinergi jadi Kunci Pelayanan Angkutan Penyeberangan yang Berkeselamatan
- Investigasi Pesawat Jatuh di BSD, KNKT Cek Komunikasi Pilot dengan Petugas Menara Pengawas
- Kemenhub Umumkan Hasil Investigasi Pada Rangka eSAF Motor Honda, Simak Nih
- Pemerintah Akan Menginvestigasi Produksi Motor Honda dengan Rangka eSAF, Siap-Siap