Analisis Pakar Australia soal Pencarian KRI Nanggala 402

Kapal penyelamat dari Singapura dan Malaysia juga membantu proses pencarian tersebut.
Marcus Hellyer, analis senior yang penelitiannya terfokus pada kemampuan pertahanan dan teknologi militer di Insititut Kebijakan Strategis Australia mengatakan bahwa kapal Australia yang dikirimkan tidak dapat membantu banyak.
"Sirius adalah kapal tanker minyak besar, jadi tidak ada yang bisa dilakukannya kecuali ya mengisi bahan bakar kapal," kata Dr Marcus.
"Dan Ballarat adalah kapal pengawal, yang punya kemampuan memancarkan sonar, namun bukan sonar hidografis yang dibutuhkan untuk mendeteksi benda di dasar laut."
Apakah penyebab hilangnya kapal?
Sebab hilangnya kapal masih belum diketahui.
Pihak TNI AL mengatakan masalah listrik bisa saja menjadi sebab kapal selam ini tidak dapat melakukan prosedur darurat untuk kembali mengapung di permukaan.
Yugo Margono juga mengatakan tumpahan minyak yang ditemukan berasal dari tangki minyak kapal selam yang retak, atau memang sengaja dibuka oleh kru untuk mengurangi bobot kapal sehingga dapat kembali mengapung di permukaan.
Namun, belum ada bukti yang dapat mendukung penemuan tumpahan minyak ini.
Kapal selam KRI Nanggala-402 resmi ditemukan terbelah menjadi tiga bagian kemarin (25/04)
- Hasil Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Indonesia dan Uzbekistan Digdaya, Australia Apes
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan
- Lady Gaga Bakal Gelar Konser di Australia Akhir Tahun Ini
- Dunia Hari Ini: Tiongkok Akan 'Melawan' Tarif yang Diberlakukan Trump
- Dunia Hari Ini: Serangan Israel Tewaskan 32 Warga Gaza dalam Semalam
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya