Analisis Pakar soal Potensi Ganjar & Anies Jadikan Prabowo-Gibran Musuh Bersama
Terpisah, Ganjar mengamini pernyataan Anies itu. "Semua sudah tau, emang milik siapa? Negara milik kita, milik rakyat Indonesia," ujar Ganjar kepada wartawan di Hotel Peninsula, Jakarta.
Kesamaan pandangan antara Ganjar dan Anies mengenai isu politik dinasti, kata Emrus, menandakan keduanya seolah sepakat menjadikan Prabowo-Gibran sebagai "musuh bersama."
Bukan tidak mungkin kesamaan persepsi antara dua kandidat itu diikuti para pendukung mereka.
"Pandangan mereka sama, yaitu negara ini bukan milik keluarga, negara ini milik rakyat. Sehingga mereka bisa menjadi kesatuan di dalam pergerakan politik ke depan. Jadi, Prabowo dan Gibran jadi satu tersendiri secara eksklusif," kata Emrus.
Menurut Emrus, Ganjar dan Anies pantas berkata bila negara bukan milik segolongan keluarga. Pasalnya, pencalonan Gibran sebagai cawapres tidak melalui proses yang sehat dalam demokrasi.
"Padahal, dia secara prestasi juga belum mencolok," ucap Emrus.
Pencalonan Gibran yang dipaksakan, menurut Emrus, juga berisiko bagi peluang menang Prabowo.
Ia menyebut para pendukung Prabowo bisa membelot ke pasangan Ganjar-Mahfud atau Anies-Muhaimin.
Belakangan, Ganjar terlihat kian akrab dengan Anies. Setidaknya, keakraban itu terlihat di media sosial. Akankah Prabowo-Gibran jadi musuh bersama?
- Sebut PMK PPN Membingungkan, Misbakhun Sarankan agar Dirjen Pajak Tinggalkan Jabatan
- MK Hapus Presidential Threshold, Gibran Berpeluang Melawan Prabowo di 2029
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- 4 Tahun, Pemerintahan Prabowo Targetkan Rp 13.032 Triliun Investasi
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi
- DPR Sebut Penurunan Biaya Haji Bisa Memperbaiki Citra Prabowo