Analisis Pakar soal Saipul Jamil, Pedofilia hingga Homoseksual Fakultatif, Oalah
jpnn.com, JAKARTA - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri menilai Saipul Jamil yang bebas murni dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (2/9) lalu tidak tepat disebut pedofilia.
Saipul Jamil (SJ) baru saja bebas setelah menjalani masa hukuman selama lima tahun penjara atas dua perkara yang menjeratnya, yakni pencabulan dan penyuapan.
Nah, Bang Reza memandang aneh bila mantan suami Dewi Perssik itu dibenci karena disebut sebagai pedofilia.
Dia menjelaskan korban kejahatan Saipul saat kejadian berusia di bawah delapan belas tahun. Artinya, mengacu UU Perlindungan Anak, si korban memang masih berusia anak-anak.
Namun, katanya, karena si korban sudah melewati usia pubertas maka Saipul Jamil tidak bisa dikategorikan sebagai pedofilia.
Sebab, pedofilia merupakan sebutan khusus bagi orang yang punya ketertarikan seksual utamanya atau semata-mata kepada anak-anak berusia prapubertas.
"Sebutan yang lebih tepat bagi SJ adalah ephebophilia. Tetapi, itu pun perlu dicek apakah SJ memang punya berahi yang eksklusif tertuju pada anak-anak pascapubertas," ujar lulusan Fakultas Psikologi Universitas gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu kepada JPNN.com, Minggu malam (5/9).
Reza menerangkan ephebophilia sendiri bukan kelainan, sebagaimana pedofilia. Sebab, ketertarikan seksual orang dewasa pada orang-orang berumur pascapubertas dan pradewasa sesungguhnya biasa saja.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri membeber analisis soal kejahatan Saipul Jamil, pedofilia, ephebophilia hingga homoseksual fakultatif.
- PK Terpidana Kasus Vina Ditolak MA, Reza Indragiri Ketuk Nurani Pimpinan Polri
- Analisis Reza soal Hukuman Agus Buntung, Pria Disabilitas Pemerkosa Mahasiswi di NTB
- Penembakan Gamma, Reza Menilai Tindakan Aipda Robig Terkesan Lebih Mengerikan
- Pria Disabilitas Tersangka Pemerkosaan Mahasiswi Buka Suara soal Kejadian di Homestay
- Pria Disabilitas Jadi Tersangka Pemerkosaan Mahasiswi, Ini Analisis Reza Indragiri
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan