Analisis Penerima Nobel soal Hubungan Alis Tebal dengan Kecenderungan Narsistik
"Meskipun banyak penelitian menunjukkan para pemburu memiliki banyak akal secara teknologi, inovatif, dan cerdas, kami menyarankan agar cerita etnografis tentang pria Inuit ini jangan dipakai untuk mendukung narasi tersebut."
Photo: Pisau yang terbuat dari kotoran manusia yang membeku sama sekali tak bisa digunakan memotong daging. (Supplied: Eren Metin)
Di manakah ciuman mulut lebih populer?
Penelitian lainnya yang juga menang hadiah Ig Nobel tahun ini adalah survei online tentang kebiasaan berciuman dengan lebih dari 3.000 responded di 13 negara.
Peneliti Dr Danielle Wagstaff dari Federation University di Australia menjelaskan ciuman mulut populer di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Brasil, dibandingkan dengan negara-negara seperti Prancis, Jerman, dan bahkan Australia.
Dr Wagstaff mengatakan temuan tersebut mendukung teori biologi evolusi bahwa berciuman adalah cara orang dapat memilih dan menjaga pasangan yang sehat.
Photo: Ciuman mulut leboh populer dilakukan di negara-negara dengan kesenjangan yang lebar. (Michelle Seixas: www.sxc.hu)"Ciuman mulut itu membuat kita sadar apakah seseorang akan menjadi pasangan yang baik," katanya.
Menurut Dr Wagstaff, berciuman menjadi kian penting saat memilih pasangan yang sehat di negara-negara yang memiliki kesenjangan besar antara si kaya dan si miskin, seperti di Amerika Serikat dan Brasil.
Bisakah kita menebak seseorang narsis hanya dengan melihat alisnya? Tim dari Kanada melakukan penelitiannya dan menjadi salah satu penerima
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata