Analisis Pengamat soal Alasan Megawati Kesal kepada Surya Paloh
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Satyo Purwanto menangkap kesan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak sreg dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Kesan itu ditangkap setelah Satyo melihat video viral yang merekam Megawati tidak bersalaman dengan Paloh saat acara pelantikan Anggota DPR, DPD dan MPR RI, di Gedung Nusantara, Selasa (1/10).
Satyo mengatakan, video tersebut bisa diartikan bahwa Megawati ingin Nasdem keluar dari koalisi partai pendukung Joko Widodo atau Jokowi.
"Bisa jadi begitu (Megawati ingin Nasdem keluar koalisi). Sebabnya mungkin ada sesuatu, ya," kata Satyo saat dihubungi JPNN, Kamis (3/10).
Setidaknya, kata Satyo, terdapat dua alasan yang membuat Megawati tidak sreg dengan Paloh. Pertama, Megawati tidak suka politik muka dua yang dipakai Paloh.
"Kalau menurut gue, kemungkinan itu ada sesuatu yang dibicarakan Surya Paloh di depan dan di belakang itu, beda ke Megawati," ungkap dia.
Menurut Satyo, Megawati ialah sosok yang tegas dan tidak suka politikus yang bermuka dua. Presiden RI kelima itu lebih suka menerima kritik yang dialamatkan secara langsung.
"Megawati itu cenderung bicara fair saja, begitu. Tipikal Megawati ini, kan, paling enggak suka di depan beda, di belakang beda," terang dia.
Selain itu, ucap dia, Paloh tampak bermanuver di koalisi Jokowi. Manuver itu yang tentunya tidak disukai Megawati karena berpotensi merusak stabilitas koalisi partai pendukung Jokowi.
Pengamat politik Satyo Purwanto menangkap kesan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tidak sreg dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh
- Jubir PSI: PDIP Pengusul PPN 12%, Sekarang Mau Jadi Pahlawan Kesiangan
- PPN 12 Persen, Arus Bawah Prabowo Punya Pandangan Seperti Ini
- Ingatkan PDIP Konsisten soal PPN, Misbakhun: Berpolitiklah secara Elegan
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- PKB Sentil PDIP soal PPN 12 Persen
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab