Analisis Penurunan Performa Valentino Rossi di MotoGP
jpnn.com - Juara dunia GP125 dan GP250, Loris Capirossi menilai Valentino Rossi terlalu banyak bermain aman, sehingga terlihat penurunan kualitas membalap sepanjang MotoGP 2019.
Bagi Capirossi, Rossi sudah sangat berbeda berbanding 10 tahun silam.
“Vale (Valentino Rossi) adalah fenomena. Juara yang hebat. Ia sangat sering bertarung di depan, melawan para rider terbaik. Meski begitu, ia sudah berusia 40 tahun, dan sayangnya bebannya mulai terasa,” kata Capirossi, melansir Paddock-GP, Selasa (14/1).
Rossi, kata Capirossi sudah mulai kehilangan kecepatannya. Mungkin juga mulai kehilangan hasrat, dan hal ini membuat para pembalap muda mengambil lebih banyak risiko untuk lebih cepat.
"Kini, Vale lebih konservatif,” sambung pembalap berpaspor Italia itu.
Sejak memulai debut sebagai pembalap, Rossi langsung menunjukkan kualitasnya. Bahkan The Doctor sempat mendominasi persaingan di kelas primer dalam beberapa musim.
Tetapi, lambat laun performa Rossi menurun. Pada MotoGP 2019, performa Rossi bersama Tim Monster Energy Yamaha hanya meraih dua podium, dari 19 balapan yang dilalui.
Rossi juga terpaksa harus rela finis di posisi ketujuh pada klasemen akhir MotoGP 2019. (mg8/jpnn)
Bagi Loris Capirossi, performa Valentino Rossi di MotoGP sudah sangat berbeda berbanding 10 tahun silam.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- MotoGP 2025: Bagnaia Akui Persaingan Lebih Sengit
- MotoGP 2025: Begini Cara Ducati Menjauhkan Bagnaia dan Marquez dari Potensi Konflik
- Tersenyum Bersama Gresini Racing, Marc Marquez Siap Jadi Protagonis di Ducati
- Federal Oil Berharap Fermin Aldeguer Bisa Rebut Titel Rookie Of The Year MotoGP 2025
- MotoGP 2025, Alex Marquez: Kami Punya Banyak Peluang untuk Berhasil
- MotoGP 2025: Alex Marquez Sudah Siap Beraksi Bersama Gresini Racing