Analisis Politikus PKS soal Potensi Kerawanan Dewas KPK
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra mengaku pesimistis soal Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK). Menurutnya, Dewas KPK memiliki kewenangan besar sehingga berpotensi mengintervensi penanganan perkara.
"Kalau ada pengawas itu mengkhawatirkan. Takutnya ada intervensi (saat penyidik) meminta izin untuk penyadapan. Kalau ada izin itu peristiwa pidana bisa terlewatkan. Ini akan memperumit memperlambat kinerja KPK," kata Indra kepada wartawan, Minggu (22/12).
Menurut Indra, kewenangan Dewas KPK yang besar juga berpotensi menghadirkan konflik kepentingan. Lebih dari itu, ada kekhawatiran bahwa Dewas KPK berpotensi membocorkan kegiatan penindakan kasus korupsi.
"Potensi konflik interes juga tinggi. Potensi kebocoran itu harus ditutup, karena koruptor ini orang hebat. Mereka punya potensi dana, kekuasaan dan lain-lain," ucap Indra.
Mantan anggota Komisi III DPR itu menegaskan, KPK tidak membutuhkan Dewas. Alasannya, KPK sudah diawasi oleh beberapa lembaga seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun DPR.
"Jadi, kan, sudah ada DPR (untuk pengawasan)," ucap dia.
Terkait formasi lima Dewas KPK yang ditunjuk Presiden Joko Widodo, Indra tidak mau berkomentar banyak. Dia hanya menghormati pilihan Jokowi ketika memilih sosok yang menjabat sebagai Dewas KPK.
"Paling tidak mereka orang-orang bagus. Namun, bagi saya bukan personelnya, tetapi konsep Dewasnya yang menjadi persoalan," pungkas dia.(mg10/jpnn)
Politikus PKS Indra mengkhawatirkan Dewas justru berpotensi menjadi membocorkan kegiatan-kegiatan penindakan KPK.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Abraham Samad Laporkan Dugaan Korupsi Pagar Laut dan PSN PIK 2 ke KPK
- Laporan Kekayaan Raffi Ahmad Terungkap, Sebegini Total Hartanya
- Eks Pimpinan KPK dan Aktivis Laporkan PSN PIK 2 ke KPK, Sebut Ulah Jokowi
- Wahai Dirut Bank Bengkulu, Berapa Uang yang Diberikan kepada Rohidin Mersyah untuk Pilkada?
- KPK Merilis Kekayaan Raffi Ahmad, Sebegini Hartanya
- Simpatisan Gelora Laporkan Mardani PKS ke MKD: Dia Selalu Mengolok-olok