Analisis Qodari Soal Calon Panglima TNI Pengganti Marsekal Hadi
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai sosok Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto yang pensiun per 1 Desember 2021 kemungkinan berasal dari Angkatan Laut (AL).
Pria kelahiran 15 Oktober 1973 pun membeber sejumlah variabel yang memperkuat penilaiannya.
Satu di antaranya, Panglima TNI dua periode belakangan sudah dijabat dari Angkatan Darat (AD) yaitu Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Angkatan Udara (AU) Marsekal Hadi.
Walakin Qodari memahami bahwa rotasi Panglima TNI sesuai angkatan bukan hitungan pasti. Sebab, rotasi seperti itu tidak diatur dalam undang-undang.
"Saya cenderung mengatakan kemungkinan (Panglima TNI berikutnya, red) ke AL, karena darat, udara, kemudian laut," kata peraih gelar doktor ilmu politik di Universitas Gadjah Mada (UGM) itu dalam keterangan persnya, Jumat (17/9).
Selain variabel rotasi, Qodari turut menyinggung sisi trauma Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga eks Wakil Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia (LSI) itu menilai calon Panglima TNI berikutnya dari AL.
Pada dasarnya, kata dia, calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi mengerucut ke dua nama yaitu KSAD Jenderal Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono.
Qodari menyebut ada kemungkinan Jokowi trauma dengan masa kepemimpinan TNI di bawah Gatot yang berstatus dari TNI AD.
Begini analisis Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari tentang sosok calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto. Simak penjelasannya.
- Menteri BUMN Tunjuk KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono jadi Komut PTDI
- Jelang Pengumuman Cakada, Airin dan Andika Hadir di Kantor PDIP
- TNI AU Datangkan Drone dari Turki Untuk Perkuat Pertahanan Udara Indonesia
- Marsekal Tonny Pastikan Seluruh Pesawat yang Melintas Terpantau Radar
- Temui Prabowo, KSAU Ingin Pertahanan Udara Diperkuat
- Foto Bareng Andika Perkasa, Wirang Birawa Ucapkan Selamat Untuk Ini