Analisisis Dini Kecelakaan AirAsia QZ8501 Bikin Sesat
jpnn.com - JAKARTA - Penyebab terjadinya kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 belum dapat diketahui secara pasti dan ilmiah. Berbagai analisa yang beredar hanya menyesatkan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Untuk itu pengamat sekaligus praktisi penerbangan Sylvester Matutina menyarankan kepada semua pihak untuk tidak berkomentar, apalagi menyimpulkan penyebab terjadinya kecelakaan AirAsia QZ 8501 tanpa alasan yang kuat.
"Seolah-olah mereka sudah tahu penyebab jatuhnya pesawat tersebut. Padahal mereka tidak mengerti apa-apa," kata Sylvester Matutina dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (2/1).
Komentar yang tidak berdasar itu, kata dia, justru dapat memunculkan keresahan di masyarakat, khususnya keluarga korban. Karena itu, Syl menyarankan agar semua pihak menunggu sampai black box yang berisi rekaman data penerbangan FDR (Flight Data Recorder) dan perekam suara kokpit CVR (Cockpit Voice Recorder) ditemukan.
"Bagaimana bisa disimpulkan penyebabnya. Black Box saja belum ditemukan. Percayakan saja kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi(KNKT) yang akan menyelesaikan penyidikan," tukasnya.
Syl mengatakan menganalisis kecelakaan pesawat terbang bukan hal yang mudah karena membutuhkan waktu yang terbilang lama. Selain itu, untuk menyimpulkan penyebab sebuah kecelakaan pesawat ada berbagai macam metode yang dapat digunakan, di antaranya CCSA, FTA, ETA, dan Bow Tie Anilysis.
Dia mencontohkan peristiwa jatuhnya pesawat Air France Flight 477 di Atlantic Ocean pada 1 Juni 2009 baru diketahui penyebabnya pada 5 Juli 2012. Begitu juga dengan pesawat Trans Airworld Flight 800 yang jatuh di Atlantic Ocean pada 17 Juli 1996, penyebabnya diketahui pada 23 Agustus 2000.
"Dari dua kecelakaan pesawat ini, membutuhkan waktu 3 sampai 4 tahun untuk memastikan penyebabnya," tandasnya. (ian/rmo/jpnn)
JAKARTA - Penyebab terjadinya kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 belum dapat diketahui secara pasti dan ilmiah. Berbagai analisa yang beredar hanya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gibran Cek Lokasi Pengungsian Erupsi Gunung Lewotobi, Pastikan Kebutuhan Dasar Terpenuhi
- Istri Kapolri Tinjau Penyaluran Air Bersih Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Pengusaha Muda Harus Siap Menghadapi Perubahan Jakarta Menuju Kota Global
- Menyerap Aspirasi demi Melahirkan Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif
- Pernyataan Meutya Hafid soal Mata Pelaran Coding Masuk ke Kurikulum SD-SMP, Simak
- Irjen Aan Suhanan Ungkap Fakta Terbaru Soal Kecelakaan di Tol Cipularang